KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) pada pekan lalu memberikan efek penguatan rupiah. Nilai tukar rupiah menguat 0,13% ke level Rp 14.903 per dollar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (28/9). Kebijakan yang juga ternyata dilakukan oleh bank sentral di negara-negara emerging market lainnya ini dirasa mampu menopang stabil mata uang Garuda pada awal pekan ini. Sebelumnya, bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 2%-2,25%. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa terbitnya Peraturan BI (PBI) No. 20/10/PBI/2018 mengenai transaksi domestic non-deliverable forward (DNDF) akhir pekan lalu juga memberikan sentimen yang positif bagi rupiah. “Bagus ini buat pasar, soalnya transaksi ini mendukung investor untuk bisa hedging di dalam negeri,” ujarnya.
Data inflasi akan menuntun arah rupiah esok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) pada pekan lalu memberikan efek penguatan rupiah. Nilai tukar rupiah menguat 0,13% ke level Rp 14.903 per dollar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (28/9). Kebijakan yang juga ternyata dilakukan oleh bank sentral di negara-negara emerging market lainnya ini dirasa mampu menopang stabil mata uang Garuda pada awal pekan ini. Sebelumnya, bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 2%-2,25%. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa terbitnya Peraturan BI (PBI) No. 20/10/PBI/2018 mengenai transaksi domestic non-deliverable forward (DNDF) akhir pekan lalu juga memberikan sentimen yang positif bagi rupiah. “Bagus ini buat pasar, soalnya transaksi ini mendukung investor untuk bisa hedging di dalam negeri,” ujarnya.