Data inflasi AS bakal jadi sentimen utama yang menggerakan rupiah pada Rabu (15/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berhasil menguat tipis pada perdagangan hari ini. Selasa (14/9), rupiah spot ditutup menguat 0,04% ke Rp 14.248 per dolar Amerika Serikat (AS). Serupa, rupiah Jisdor juga naik tipis 0,02% ke Rp 14.257 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pergerakan rupiah kali ini ditopang oleh sentimen positif dari dalam negeri. Yang berupa penyesuaian dan relaksasi pemberlakuan level PPKM di berbagai daerah di Indonesia.

Selain itu, pelonggaran kebijakan terkait Covid-19 juga dilakukan di sejumlah negara di Asia, seperti di Filipina dan Thailand. Alhasil, pasar di kawasan cenderung positif.


Sementara itu, pergerakan rupiah pada Rabu (15/9) diproyeksi akan bergantung pada data inflasi AS yang dirilis malam ini.

Inflasi Negeri Paman Sam pada bulan Agustus 2021, diperkirakan sebesar 0,4% secara bulan ke bulan (mom). Level ini lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,5% mom.

Baca Juga: Rupiah spot ditutup menguat ke level Rp 14.248 per dolar AS pada hari ini (14/9)

Ini membuat inflasi tahunan AS diperkirakan capai 5,3% yoy. Posisinya turun dari inflasi tahunan di bulan Juli 2021 yang capai 5,4%.

“Rilis data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan akan berpotensi mendorong ekspektasi pelaku pasar terhadap kepastian tapering off sehubungan dengan rapat FOMC di minggu depan,” jelas Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (14/9).

Dari dalam negeri, Josua melihat pelaku pasar akan mencermati rilis data neraca dagang Agustus. Dia memperkirakan, surplus neraca dagang capai US$ 2,68 miliar.

Dengan begitu, proyeksinya, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 14.200 per dolar AS – Rp 14.300 per dolar AS pada esok hari.

Selanjutnya: Asing banyak melepas saham-saham ini saat IHSG menguat 0,67%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari