KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia berpotensi lanjut menguat pada perdagangan Jumat (13/1). Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, rentang pergerakannya berada di US$ 1.881,20-US$ 1.910,10 per ons troi. Pada Jumat (13/1) pukul 09.30 WIB, harga emas spot ada di level US$ 1.897,84 per ons troi, naik 0,04% dari sehari sebelumnya yang ada di level US$ 1.897,09 per ons troi. Bahkan, pada Kamis (12/1) pukul 21.00 WIB, harga emas berada di sekitar US$ 1.900,70 per ons troi. Harga ini merupakan level tertinggi dalam delapan bulan terakhir.
Ibrahim mengatakan, data inflasi indeks harga konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) yang dirilis Kamis (12/1) malam sesuai dengan ekspektasi pasar, yakni di 5,6%. Angka ini menunjukkan inflasi AS pada Desember 2022 melandai dari bulan sebelumnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 7.000 Menjadi Rp 1.042.000 Per Gram, Jumat (13/1) Alhasil, The Fed diprediksi dapat mengambil sikap yang less hawkish setelah kenaikan suku bunga yang agresif pada 2022. Pasar bahkan berekspektasi pelonggaran inflasi pada akhirnya akan mendorong The Fed menghentikan siklus kenaikan suku bunga saat ini. Skenario inflasi yang rendah akan positif secara luas untuk harga emas batangan. Hal ini menandakan tekanan jangka pendek yang lebih sedikit pada aset yang tidak memberikan imbal hasil dari suku bunga yang tinggi. "Kekhawatiran terhadap resesi dan estimasi bahwa dolar telah mencapai puncaknya juga membuat para pedagang mencari emas," ucap Ibrahim dalam risetnya, Kamis (12/1). Di sisi lain, meski mereda, tingkat inflasi AS masih jauh di atas target tahunan The Fed. Alhasil, suku bunga bisa tetap lebih tinggi yang akan membuat pasar logam di bawah tekanan. Meskipun begitu, Analis DCFX Futures Lukman Leong menilai, emas menjadi komoditas yang paling diminati di tahun 2023. Apalagi, banyak ekspektasi pada kenaikan harga emas.
Baca Juga: Harga Emas Terus Melambung, Didukung Data Inflasi AS yang Melandai Pendorong kenaikannya sejalan dengan pembelian oleh bank sentral, terutama China, Rusia, India, dan Turki. "Permintaan dari China diperkirakan akan naik tinggi tahun ini setelah pembukaan kembali ekonomi," ucap Lukman. Ia memprediksi, harga emas pada semester 1-2023 dapat mencapai US$ 2.000 per ons troi. Sementara hingga akhir tahun ini, harganya dapat naik lagi ke US$ 2.100 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi