Data Inflasi AS Setir Pergerakan Rupiah di Perdagangan Pekan Ini



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah bergerak dalam tren melemah di perdagangan pekan ini. Data inflasi terbaru Amerika Serikat (AS) memberikan tekanan bagi rupiah dan sejumlah mata uang lainnya.

Analis Senior Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, variasi data eksternal dan domestik yang rilis selama pekan ini membuat rupiah masih cenderung melemah terhadap dolar AS. Namun pelemahan tidak hanya terjadi pada rupiah, mata uang regional lainnya turut mengalami tekanan dari USD.

Sentimen terbaru datang dari rilis inflasi AS yang kembali meningkat di atas ekspektasi pasar. Inflasi AS per Desember 2023 tumbuh sebesar 3,4% dipengaruhi masih tingginya harga pangan dan energi. Begitu pula inflasi inti AS masih sebesar 3,9%, hampir dua kali lipat dari target Bank Sentral AS sebesar 2%.


Baca Juga: Ini Sejumlah Mata Uang Asing yang Bisa Dilirik di Tengah Penguatan Dolar AS

“Kondisi ini membuat ekspektasi The Fed masih akan mempertahankan suku bunga tingginya beberapa waktu ke depan semakin besar, sehingga dolar AS menguat,” ungkap Reny kepada Kontan.co.id, Sabtu (13/1).

Mengutip Bloomberg, rupiah spot ditutup pada posisi Rp 15.550 per dolar AS di Jumat (12/1). Dalam sepekan, rupiah di pasar spot melemah sekitar 0,21% dari posisi Rp 15.516 per dolar AS. Secara harian, rupiah melemah tipis 0,01% dari posisi Rp 15.549 per dolar AS.

Sementara Rupiah Jisdor BI ditutup pada posisi Rp 15.559 per dolar AS, Jumat (12/1). Rupiah Jisdor melemah sekitar 0,26% dalam sepekan dari posisi Rp 15.518 per dolar AS. Sedangkan, pelemahan rupiah jisdor BI sekitar 0,01% secara harian dari posisi kemarin Rp 15.558 per dolar AS.

Baca Juga: Investor Nantikan Data Inflasi AS, Rupiah Melemah di Perdagangan Rabu (10/1)

Sementara itu, Reny mencermati, pelaku pasar akan menantikan rilis data neraca perdagangan Indonesia di pekan depan. Data tersebut diperkirakan masih mencatatkan surplus, meskipun terdapat penurunan ekspor akibat perlambatan ekonomi global.

“Kami melihat rupiah akan dipengaruhi oleh rilis data ini (neraca perdagangan),” jelasnya.

Reny memperkirakan rupiah selama pekan depan akan bergerak dalam kisaran Rp 15.522 per dolar AS - Rp 15.595 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli