Data Inflasi Diperkirakan Masih Menggerakkan IHSG Pekan Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 87,63 poin atau 1,32% ke level 6.740,21 pada akhir perdagangan Jumat (8/7). Namun, selama sepekan IHSG melemah 0,80%.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan IHSG dipengaruhi sentimen dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri, datang dari rilis data inflasi pada bulan Juni 2022 yang naik menjadi 4,35% yoy setelah pada bulan sebelumnya hanya sebesar 3,55% yoy, Cadangan devisa Indonesia pada bulan Juni 2022 yang naik menjadi US$ 136,4 miliar dari bulan Mei US$ 135,6 miliar turut menjadi sentimen positif IHSG.

Sementara dari luar negeri, IHSG dipengaruhi oleh adanya tingkat inflasi yang tinggi di beberapa negara akan mengakibatkan adanya pengetatan kebijakan moneter dari masing-masing negara. Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan akan meningkatkan suku bunganya lebih agresif.


Baca Juga: Pasar Diselimuti Kekhawatiran, Rupiah Melemah 0,24% Dalam Sepekan

Para investor pun masih mengkhawatirkan timbulnya resesi, baik di AS maupun secara global apabila kebijakan yang dilakukan tidak mampu meredam laju inflasi. Investor juga mencermati mulai bergeraknya roda ekonomi Tiongkok.

"Sentimen-sentimen dari global kami perkirakan masih akan berpengaruh pada IHSG pekan depan," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (8/7).

Dia memperkirakan IHSG masih bergerak fluktuatif pada pekan depan dengan kecenderungan menguat. Kisaran pergerakan IHSG pekan depan akan berada di 6.750-6.767. Adapun support IHSG di level 6.630 dan resistance di 6.796.

Baca Juga: Menguat 1,32% Hari Ini, IHSG Masih Melemah 0,80% Sepekan Terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati