Data inflasi menambah tenaga rupiah sesi pagi



JAKARTA. Nilai tukar rupiah mencatat penguatan dalam perdagangan Selasa pagi (1/8). Di samping pelemahan dollar Amerika Serikat (AS), rupiah juga mendapat amunisi dari rilis data ekonomi dalam negeri.

Di pasar spot, Selasa (1/8) pukul 12.21 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,05% ke level Rp 13.318.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan, dollar AS mengalami tekanan sejak awal pekan ini akibat situasi politik di AS. Pelaku pasar ragu akan berbagai kebijakan yang dijanjikan oleh Presiden Donald Trump.


Yang terbaru, Trump memecat Anthony Scaramucci dari jabatannya sebagai Direktur Komunikasi Gedung Putih. Padahal, Scaramucci baru merasakan jabatan tersebut selama sepuluh hari. "Selain itu beberapa data ekonomi AS yang mengecewakan membuat pelaku pasar mulai ragu akan rencana The Fed menaikkan suku bunga satu kali lagi tahun ini," papar Putu, Selasa (1/8).

Dari dalam negeri, data inflasi masih stabil sehingga memberi sentimen positif bagi mata uang Garuda. Inflasi Juli sebesar 3,8% year on year (yoy) lebih rendah dari Juni 4,37% yoy. Sementara inflasi inti sebesar 3,05% juga lebih rendah dari Juni 3,13%.

"Data lain menunjukkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia meningkat menjadi 16,17% yoy di bulan Juli dari bulan Juni sebesar 11,51%," imbuh Putu.

Dengan demikian, Putu memprediksi rupiah hari ini berpotensi menguat dengan kisaran Rp 13.305 - Rp 13.326 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati