Data konsumen AS membuat harga emas loyo



NEW YORK. Membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) membuat harga emas tersungkur. Hari ini harga emas berjangka turun untuk hari ketiga berturut-turut setelah laporan konsumen di AS membaik dan meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas stimulus moneter .

Indeks konsumen The Thomson Reuters/University of Michigan naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan November. Sebelumnya, harga emas naik karena impor minyak dari China dari Hong Kong pada bulan Oktober naik.

"Ekonomi AS menjelaskan kepada kami, bahwa perekonomian berada di jalur yang benar, dan itu bukan kabar baik bagi emas," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas TD Securities kepada Bloomberg di Toronto.


Harga emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,3% menjadi US$ 1.237,90 per ounce di Comex di New York pada pukul 13:40 Waktu setempat (27/11). Sebelumnya, harga naik 1,1%.

Saat ini, banyak investor emas kehilangan kepercayaan terhadap logam mulia itu sebagai tempat lindung nilai. Apalagi, investor AS saat ini lebih gemar menaruh dananya  di bursa saham karena sedang melakukan reli.

Sementara itu, harga perak berjangka untuk pengiriman Maret turun 1,1% menjadi US$ 19,682 per ounce di Comex. Harga perak ini juga telah turun sebesar 35% tahun ini.

Di New York Mercantile Exchange , harga platinum berjangka untuk pengiriman Januari turun 1,4% menjadi US$ 1.352,70 per ounce. Palladium berjangka pengiriman Maret turun 0,3% persen menjadi US$ 715,95 per ounce .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri