JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi di akhir pekan lalu. Pada transaksi Jumat (27/2), IHSG turun tipis 0,02% ke posisi 5.450,29. Tapi, sepekan terakhir indeks harga saham naik 0,93%. Dalam sepekan terakhir, investor asing juga masih mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 3,38 triliun di Bursa Efek Indonesia. Analis NH Korindo Securities Reza Priyambada menilai, aksi profit taking para investor lokal menyebabkan indeks saham bergerak flat cenderung melemah. "Hal itu seiring imbas berbalik melemahnya laju bursa global dan beberapa indeks di Asia serta penurunan tipis rupiah," papar dia. Pada Jumat lalu, pasar saham Asia, yang tecermin dari laju indeks MSCI Asia Pasifik, juga menurun tipis 0,07% ke 146,23. Namun selama sepekan, bursa saham Asia naik 0,81%.
Data makro ekonomi bisa membuat IHSG menguat
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi di akhir pekan lalu. Pada transaksi Jumat (27/2), IHSG turun tipis 0,02% ke posisi 5.450,29. Tapi, sepekan terakhir indeks harga saham naik 0,93%. Dalam sepekan terakhir, investor asing juga masih mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 3,38 triliun di Bursa Efek Indonesia. Analis NH Korindo Securities Reza Priyambada menilai, aksi profit taking para investor lokal menyebabkan indeks saham bergerak flat cenderung melemah. "Hal itu seiring imbas berbalik melemahnya laju bursa global dan beberapa indeks di Asia serta penurunan tipis rupiah," papar dia. Pada Jumat lalu, pasar saham Asia, yang tecermin dari laju indeks MSCI Asia Pasifik, juga menurun tipis 0,07% ke 146,23. Namun selama sepekan, bursa saham Asia naik 0,81%.