Data manufacturing dan penjualan rumah di AS menguat, rupiah tertekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali melemah setelah dollar AS menguat karena beberapa data ekonomi AS positif.

Mengutip Bloomberg di pasar spot rupiah tercatat melemah 0,11% ke Rp 14.142 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia rupiah tercatat menguat 0,12% ke Rp 14.129 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan rupiah melemah karena dollar AS menguat setelah beberapa data ekonomi AS dirilis lebih baik dari proyeksi.


Tercatat, Selasa (5/3) malam data ISM Non-manufacturing PMI AS naik ke level 59,7 di periode Maret 2019. Level tersebut lebih tinggi dari perkiraan pasar yang berada di 57,4.

Selain itu, data penjualan rumah baru di AS juga naik menjadi 621.000 dari perkiraan pasar sebesar 597.000.

Dollar AS semakin menguat karena dua pejabat The Fed menyebutkan kenaikan suku bunga Fed Fund Rate mungkin berlanjut, meski pelaku pasar kini cenderung wait and see sambil menunggu keputusan yang lebih detail dari perundingan dagang AS dan China.

Josua memproyeksikan pada perdagangan Jumat (8/3) rupiah berpotensi menguat terbatas karena pelaku pasar masih cenderung bersikap wait and see.

Beberapa data ekonomi yang akan keluar hingga Jumat dan sangat dinantikan pelaku pasar adalah hasil isi beige book AS yang akan memberikan informasi bagaimana pandangan The Fed terhadap kenaikan suku bunga. Selain itu pelaku pasar juga akan menanti data ketenagakerjaan AS.

Selagi pelaku pasar cenderung wait and see, Josua memproyeksikan rentang pergerakan rupiah untuk Jumat (8/3) berada di Rp 14.100 per dollar AS hingga Rp 14.175 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi