Data manufaktur membaik, dolar akhirnya keok



SINGAPURA. Pagi ini, dolar diperdagangkan mendekati level paling lemah dalam dua minggu terakhir terhadap euro. Ini pertanda, perekonomian global kian membaik dan mendorong minat investor untuk memburu aset-aset dengan imbal hasil tinggi. Dolar akhirnya keok setelah dirilisnya data tentang manufaktur AS dan China yang menunjukkan kenaikan melampaui prediksi analis. "Ada sinyal kalau penghindaran risiko (risk aversion) mulai berkurang. Setidaknya untuk saat ini," jelas Naoto Minatogawa, currency analyst Himawari Securities Inc. Dia menambahkan, saat ini, mata uang dengan imbal hasil tinggi akan menguat terhadap mata uang utama seperti dolar dan yen. Catatan saja, pada pukul 10.32 waktu Tokyo, dolar diperdagangkan di posisi US$ 1,2802 per euro dari posisi US$ 1,2809 di New York kemarin. Sementara itu, yen berada di level 107,90 per euro dari sebelumnya 108,15.Di Asia, mata uang Korea Selatan, won, menguat terhadap hampir semua mata uang utama dunia. Penguatan won terjadi seiring dengan reli yang terjadi di bursa Asia. Pada pukul 10.32, won menguat 0,5% menjadi 1.179,18 per dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie