Data manufaktur tak kuat angkat poundsterling



JAKARTA. Poundsterling loyo terhadap Yen. Data indeks produksi manufaktur (manufacturing production) yang tak terlalu menggembirakan serta tekanan eksternal dari Jepang, membuat mata uang negara Inggris ini melorot terhadap Yen.

Mengutip Bloomberg, Jumat (10/4) pasangan GBP/JPY turun 0,85% ke level 175,90, jika dibandingkan hari sebelumnya.

Analis PT Monex Investindo Futures, Vidi Yuliansyah menilai data indeks produksi manufaktur (manufacturing production) Inggris per Februari 2015 tidak mampu mengangkat poundsterling terhadap yen. Pasalnya, hasil data tersebut tidaklah mengejutkan atau biasa saja


Perlu diketahui, Indeks produksi manufaktur Inggris per Februari 2015 tercatat 0,4%, perolehan ini sesuai prediksi yaitu 0,4% dan melampaui bulan sebelumnya yakni – 0,6%. “Selama angka itu tidak mengejutkan atau hanya sesuai prediksi dampaknya terhadap mata uang tidak banyak,” kata Vidi.

Selain itu kondisi politik Inggris Jelang pemilu juga memberi tekanan terhadap poundsterling. ”Dengan kondisi pasar yang relatif tidak menentu orang enggan pegang poundsterling,” kata Vidi

Sentimen juga datang dari Jepang, keputusan Bank Of Japan (BOJ) pada Rabu (8/4) yang tidak jadi menambah jumlah stimulus moneter memberi sentimen positif pada Jepang. Keputusan ini mengakibatkan Yen menguat dan lepas dari berbagai tekanan.

Vidi memprediksi pasangan GBP/JPY bisa turun lebih lanjut. Secara teknikal jika pasangan ini menembus level 175,50 maka pasangan ini bisa melorot ke level 174,30.

Pasar juga sedang menunggu sentimen baru yakni data core machinery orders Jepang per Februari 2015 dan hasil notulensi rapat kebijakan moneter Jepang (monetary policy meeting minutes) yang akan dirilis Senin (13/4) pagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto