Data neraca dagang Juli menopang rupiah



JAKARTA. Nilai tukar rupiah bergerak positif bahkan kembali meninggalkan level Rp 13.100 per dollar AS. Dukungan bagi penguatan datang dari internal yang masih jaga performa positif.

Di pasar spot, Senin (15/8) posisi rupiah melesat 0,21% di level Rp 13.090 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah cenderung konsolidasi dengan pelemahan sangat tipis 0,007 di level Rp 13.021 per dollar AS.

Josua Pardede, Ekonom Bank Permata mengatakan dukungan internal datang dari sajian data neraca perdagangan Juli 2016. Badan Pusat Statistik (BPS) masih mencatatkan surplus meski angkanya mengecil yakni hanya US$ 598,3 juta atau turun dibanding bulan sebelumnya yang mencapai US$ 879 juta.


Hanya saja dengan rilisnya data ini artinya surplus perdagangan Indonesia sejak Januari – Juli 2016 menjadi US$ 4,17 miliar. “Ini jadi suntikan tenaga setelah di akhir pekan data neraca permbayaran kita juga catat surplus,” kata Josua.

Hal ini ditangkap pasar sebagai kekuatan fundamental dalam negeri yang terus mendukung laju penguatan rupiah. Ditambah lagi dengan kuatnya posisi mata uang Asia di perdagangan Senin (15/8). Faktor tersebut termasuk yang ikut menopang posisi rupiah.

Menanti besok, dari sisi domestik masih ada katalis positif yang bisa jadi amunisi tambahan bagi rupiah. “Dukungan akan bertambah dari domestik jika lelang SUN kembali mencatatkan hasil yang positif,” tebak Josua.

Jika pun hasilnya tidak memuaskan pasar, ia menilai rupiah masih punya daya tahan untuk lanjutkan penguatan terbatas.

Untuk sementara selama fundamental dalam negeri kinclong, rupiah tetap akan mampu bertahan di bawah level Rp 13.100 per dollar AS untuk jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto