Data neraca perdagangan diproyeksikan surplus, rupiah berpotensi menguat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah bergerak tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Kurs rupiah spot menguat 0,04% ke Rp 14.325 per dolar AS pada Selasa (14/12). Sedangkan kurs rupiah Jisdor melemah tipis 0,01% ke Rp 14.348 per dolar AS.

Fundamental dalam negeri yang solid berhasil membuat rupiah menguat jelang hasil rapat Federal Open Market Committee di Kamis (16/12). Data neraca perdagangan November yang diproyeksikan surplus juga diproyeksikan akan kembali menyokong penguatan rupiah di perdagangan, Rabu (15/12). 

Ahmad Mikail Zaini Ekonom Sucor Sekuritas memproyeksikan besok rupiah masih berpotensi menguat jelang hasil rapat FOMC yang hawkish di lusa. Dia memproyeksikan data neraca dagang November akan kembali surplus. Sentimen yang mendukung adalah harga batubara yang relatif masih tinggi dikasaran US$ 160 per metrik ton. Dengan begitu, rupiah berkesempatan untuk menguat sebelum hasil FOMC keluar. 


Baca Juga: IHSG melemah 0,71% pada Selasa (14/12), net sell asing mencapai Rp 263 miliar

Senada, Lukman Leong Analis DC Futures mengatakan fundamental dalam negeri kuat sehingga rupiah masih berpotensi untuk menguat. "Global juga masih mengkhawatirkan varian virus omicron, tetapi pandemi di Indonesia sudah mereda, ini dukung fundametal Indonesia kuat," kata Lukman, Selasa (14/12). 

Namun, Lukman memproyeksikan rentang pergerakan rupiah besok cenderung terbatas karena pelaku pasar masih bersikap wait and see menanti hasil rapat FOMC.  

Mikail memproyeksikan rupiah besok berada di rentang Rp 14.290 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS.  Sementara, Lukman mengekspektasikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Jisdor melemah tipis ke Rp 14.348 per dolar AS pada Selasa (14/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati