KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo diminta untuk mengevaluasi kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Hal ini dikarenakan Amran telah memetakan data pangan yang tidak sesuai fakta di lapangan, khususnya komoditas padi. Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Pataka Yeka Hendra Fatika usai menyerahkan Petisi Ragunan yang diteken oleh puluhan orang dari kalangan organisasi, komunitas peternak dan petani kepada Ombudsman RI, Jumat (30/11). "Kami 20 orang mewakili organisasi dan individu meneken Petisi Ragunan. Pertimbangan, kami menilai telah terjadi pembohongan data produksi pertanian yang dibuktikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Atas dasar itu, kami meminta presiden hentikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebagai konsekuensi logis," kata Yeka dalam rilisnya, Sabtu (1/12) dalam konferensi pers yang didampingi oleh Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragihz Jumat (30/11).
Data Pangan tidak sesuai fakta, Jokowi mesti evaluasi kinerja Mentan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo diminta untuk mengevaluasi kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Hal ini dikarenakan Amran telah memetakan data pangan yang tidak sesuai fakta di lapangan, khususnya komoditas padi. Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Pataka Yeka Hendra Fatika usai menyerahkan Petisi Ragunan yang diteken oleh puluhan orang dari kalangan organisasi, komunitas peternak dan petani kepada Ombudsman RI, Jumat (30/11). "Kami 20 orang mewakili organisasi dan individu meneken Petisi Ragunan. Pertimbangan, kami menilai telah terjadi pembohongan data produksi pertanian yang dibuktikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Atas dasar itu, kami meminta presiden hentikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebagai konsekuensi logis," kata Yeka dalam rilisnya, Sabtu (1/12) dalam konferensi pers yang didampingi oleh Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragihz Jumat (30/11).