Data PDB kuartal III tak mampu angkat IHSG



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bangkit dari zona merah di sesi I perdagangan, Kamis (5/11). Mengacu data RTI menunjukkan indeks terkoreksi 0,41% atau 18.68 poin ke level 4.593,87.

Tercatat 159 saham bergerak turun, 80 saham bergerak naik, dan 82 saham stagnan. Perdagangan sesi I melibatkan 2,23 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,29 triliun.

Seluruh indeks sektoral memerah. Sektor agrikultur turun 1,58% sekaligus memimpin pelemahan 10 indeks sektoral. 


Di sesi I, perdagangan mulai diwarnai aksi jual asing yakni sebesar Rp 15,291 miliar.

Rupanya, rilis badan pusat statistik (BPS) atas laju pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2015 tak mampu mengangkat indeks. 

Padahal, PDB Indonesia di kuartal III tumbuh sebesar 4,73% (yoy) atau lebih baik dibandingkan kuartal II yang hanya 4,67% dan kuratal I 4,72%.

Sementara itu, sentimen eksternal perihal spekulasi The Fed kembali menguat. Terutama pasca pernyataan Janet Yellen yang menegaskan kemungkinan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga di Desember mendatang. 

"IHSG BEI bergerak melemah, sebagian pelaku pasar melakukan aksi ambil untung mengantisipasi pernyataan bank sentral Amerika Serikat yang akan menaikan suku bunga acuannya," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo dikutip dari ANTARA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto