Data pekerjaan pada April di Amerika suram, ekonomi belum akan bisa pulih?



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pejabat Federal Reserve bergulat dengan pertumbuhan lapangan kerja yang sangat lemah di bulan April. Bank sentral Amerika Serikat (AS) berusaha mempertahankan kepercayaan pada rebound ekonomi AS meski mengakui kecepatan pemulihan pekerjaan mungkin terbukti lebih buruk daripada yang diantisipasi.

AS berhasil menambahkan 266.000 pekerjaan pada bulan April, sekitar seperempat dari kenaikan yang diperkirakan oleh para ekonom, termasuk pejabat Fed sendiri. Laporan bulan April malah menimbulkan serangkaian pertanyaan tentang keputusan orang-orang tentang apakah akan bekerja selama pandemi virus korona yang sedang berlangsung. 

Baca Juga: Kecemasan Inflasi di AS Menekan Indeks Saham di Asia Pasifik


Kemacetan pasokan untuk barang-barang penting seperti semikonduktor, dan peningkatan tunjangan pengangguran federal  mungkin mendorong beberapa calon pekerja untuk tinggal di rumah.

Berbeda dengan rendahnya jumlah pekerjaan pada bulan April, pembukaan pekerjaan pada akhir Maret mencapai rekor 8,1 juta. Angka itu mempersempit batas dengan sekitar 9,8 juta orang masih menganggur.

"Permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja keduanya berada di jalur menuju pemulihan tetapi mereka pulih pada langkah yang berbeda dan mungkin ada gesekan," kata Gubernur Fed Lael Brainard kepada Society for Advancing Business Menulis dan Mengedit (SABEW) seperti dikutip Reuters, Rabu (12/5).

Baca Juga: Data Pekerjaan Baru Melandai, The Fed Pertahankan Kebijakan Longgar

Masih ada kekhawatiran tertular virus dan risiko naik transportasi umum. "Saya berharap untuk melihat peningkatan yang baik pada orang-orang yang ingin pergi bekerja dan mampu bekerja," tambah Brainard. 

Dalam kesempatan terpisah, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, dan Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengemukakan argumen yang sama. Banyak hal yang bergantung pada proses vaksinasi sehingga orang secara keseluruhan menjadi lebih nyaman di pekerjaan dan beraktivitas sosial.

Editor: Rizki Caturini