Data perdagangan China mengecewakan



BEIJING. Secara mengejutkan, tingkat ekspor China anjlok pada Maret lalu. Berdasarkan data Biro Statistik Nasional China, tingkat ekspor merosot hingga 14,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Mengutip World Bank, penurunan ekspor tersebut akibat dari lemahnya permintaan global dan tahun baru China.

Sebagai perbandingan, hasil polling Reuters memprediksi terjadinya kenaikan ekspor sebesar 12%, mengikuti kenaikan pada Februari lalu yang mencapai 48,3%.

Sementara itu, tingkat impor tergerus 12,3% di bulan Maret, setelah tenggelam sebesar 20,5% pada bulan sebelumnya. Dengan demikian, perekonomian China masih mencatatkan surplus pada Maret dengan nilai total US$ 3,08 miliar. Hanya saja, angka tersebut lebih rendah dari prediksi analis yang mencapai US$ 43,8 miliar.


Data ini tak berpengaruh banyak terhadap pasar saham. Pagi ini, Shanghai Composite naik 1,1%, sedangkan indeks Hang Seng naik 0,4%.

"Masalah sebenarnya dengan data perdagangan China adalah China tidak melakukan revisi ekonomi. Saya yakin, data ekspor 45% yang keluar pada bulan lalu sedikit di bawah data yang sebenarnya," jelas Tony Nash, Vice President Delta Economics.

Perekonomian China memang sudah terpukul beberapa tahun belakangan akibat faktor eksternal, melambatnya sektor properti, dan rendahnya konsumsi domestik.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie