KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang Garuda masih perkasa terhadap dollar Amerika Serikat. Selain mendapat sentimen positif dari data pertumbuhan ekonomi yang dirilis hari ini, sentimen dovish dari The Fed juga menyokong penguatan rupiah. Mengutip Bloomberg, Rabu (6/2) di pasar spot rupiah ditutup di level Rp 13.924 per dollar Amerika Serikat (AS), menguat 0,27% dari penutupan Senin (4/2) yang ada di Rp 13.962 per dollar (AS). Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi mengatakan penguatan rupiah disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Untuk faktor internal, data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis cukup menguatkan rupiah. “Pertumbuhan ekonomi di atas konsensus, itu membuat pelaku pasar yakin kondisi perekonomian di Indonesia,” ujar Dini kepada Kontan.co.id, Rabu (6/2).
Data pertumbuhan ekonomi yang positif jadi obat kuat bagi rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang Garuda masih perkasa terhadap dollar Amerika Serikat. Selain mendapat sentimen positif dari data pertumbuhan ekonomi yang dirilis hari ini, sentimen dovish dari The Fed juga menyokong penguatan rupiah. Mengutip Bloomberg, Rabu (6/2) di pasar spot rupiah ditutup di level Rp 13.924 per dollar Amerika Serikat (AS), menguat 0,27% dari penutupan Senin (4/2) yang ada di Rp 13.962 per dollar (AS). Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi mengatakan penguatan rupiah disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Untuk faktor internal, data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis cukup menguatkan rupiah. “Pertumbuhan ekonomi di atas konsensus, itu membuat pelaku pasar yakin kondisi perekonomian di Indonesia,” ujar Dini kepada Kontan.co.id, Rabu (6/2).