SINGAPURA. Minyak mentah turun untuk pertama kalinya dalam empat hari seiring indeks aktivitas manufaktur mengisyaratkan kontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut di China, yang merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia. Mengacu data Bloomberg, Senin (2/11) kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember kehilangan sebanyak 38 sen ke level U$ 46,21 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level U$ 46,21 pada pukul 08:02 pagi waktu Singapura. Sebelumnya, kontrak minyak WTI naik 53 sen menjadi $ 46,59 pada hari Jumat (30/10), penutupan tertinggi sejak 16 Oktober Volume semua berjangka yang diperdagangkan yakni sekitar 54 % di bawah rata-rata 100-hari. Harga minyak WTI telah turun 13 % tahun ini.
Data PMI China menyeret harga minyak
SINGAPURA. Minyak mentah turun untuk pertama kalinya dalam empat hari seiring indeks aktivitas manufaktur mengisyaratkan kontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut di China, yang merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia. Mengacu data Bloomberg, Senin (2/11) kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember kehilangan sebanyak 38 sen ke level U$ 46,21 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level U$ 46,21 pada pukul 08:02 pagi waktu Singapura. Sebelumnya, kontrak minyak WTI naik 53 sen menjadi $ 46,59 pada hari Jumat (30/10), penutupan tertinggi sejak 16 Oktober Volume semua berjangka yang diperdagangkan yakni sekitar 54 % di bawah rata-rata 100-hari. Harga minyak WTI telah turun 13 % tahun ini.