JAKARTA. Tekanan bagi euro belum akan berakhir hingga awal Desember 2015 mendatang. Efeknya, data ekonomi yang positif pun gagal mengangkat posisi euro di hadapan the greenback. Mengutip Bloomberg, Senin (23/11) pukul 17.10 WIB pasangan EUR/USD merosot 0,17% ke level 1,0628 dibanding hari sebelumnya.
Berdasarkan pemaparan Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures kemerosotan euro ini semakin dalam sejak Jumat (20/11) Gubernur European Central Bank (ECB), Mario Draghi memberi sinyal siap melakukan sejumlah kegiatan untuk mendongkrak ekonomi euro. Tidak hanya perpanjangan suku bunga bahkan hingga pemangkasan suku bunga. “Belum terlihat ada posisi yang menguntungkan bagi euro,” kata Agus. Penantian pasar akan arah moneter ECB pada awal Desember 2015 mendatang mengempiskan kepercayaan pelaku pasar terhadap euro. Sehingga data ekonomi yang positif pun hanya mampu sedikit menopang euro tapi tidak membalikkan keadaan. Adapun data yang dirilis antara lain indeks manufaktur Perancis Oktober 2015 naik dari 50,6 ke 50,8. Jerman naik dari 52,1 ke 52,6, diikuti Eropa yang juga naik ke level 52,8 dari sebelumnya 52,3. Pasalnya dari sisi lain tekanan USD pun belum usai.
“Fokus pasar ke USD berbalut optimisme kenaikan suku bunga sehingga posisi USD di atas angin,” jelas Agus. Apalagi akhir pekan lalu dua pejabat The Fed angkat bicara dan menebar optimisme akan peluang kenaikan suku bunga di Desember 2015 nanti. Pernyataan Presiden The Fed bagian New York, William Dudley dan Presiden The Fed bagian San Francisco, John Williams menjadi pendongkrak utama USD. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto