Data produksi beras dirilis, Menko Luhut minta tidak ada perdebatan soal impor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akhirnya mengumumkan data luas lahan baku sawah hingga jumlah produksi beras di tahun 2019. Dengan data ini, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan meminta perdebatan soal impor, khususnya beras, tak lagi terjadi.

"Kalau ini bisa dikelola dengan baik, seharusnya ke depan kita tidak akan berkelahi lagi soal impor," ujar Luhut, Selasa (4/2).

Baca Juga: Luas panen menyusut, BPS catat produksi beras turun menjadi 31,31 juta ton pada 2019


Luhut mengapresiasi adanya ketersediaan data di bidang pertanian ini. Menurut dia, seluruh pekerjaan yang hendak dilakukan pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian, memang harus berbasiskan data.

Lebih lanjut, Luhut pun merespons positif penyediaan data pangan yang dilakukan atas kerja sama antar kementerian/lembaga. Menurutnya, pengumpulan data tersebut tidak mudah dilakukan, mengingat hal ini menyangkut masalah pangan ratusan juta masyarakat. "Kita memang harus kerja tim, tidak bisa tidak," kata Luhut.

Sementara itu, luas lahan baku sawah di 2019 ditetapkan sebesar 7,64 juta hektare. Angka ini merupakan hasil verifikasi, validasi dan sinkronisasi data yang dilakukan berbagai kementerian/lembaga mulai dariĀ  Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional bersama Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Informasi Geospasial (BIG), LAPAN, Kementerian Pertanian, BPPT.

Luas lahan baku sawah tersebut pun digunakan sebagai dasar penghitungan luas lahan padi. Dengan berbasis data tersebut, BPS melaporkan luas panen padi pada 2019 sebesar 10,68 juta hektare, gabah kering giling (GKG) sebanyak 54,60 juta ton, dan produksi beras sebesar 31,31 juta ton.

Baca Juga: BI sebut inflasi Januari 2020 yang sebesar 0,39% relatif terkendali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat