KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diproyeksikan berpotensi berbalik menguat pada perdagangan Selasa (16/3). Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kurang baik dinilai akan menguntungkan rupiah. Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, saat ini pasar cenderung dalam posisi wait and see menunggu digelarnya rapat The Fed pada pertengahan pekan ini. Menurutnya, besar kemungkinan The Fed belum akan menaikkan suku bunga acuan pada rapat tersebut. “Tetapi, untuk Selasa (16/3), akan ada rilis data penjualan ritel dari AS yang diperkirakan banyak kalangan masih akan kurang baik. Hal ini pada akhirnya berpotensi menekan dolar AS dan menguntungkan rupiah,” kata Nanang kepada Kontan.co.id, Senin (15/3).
Baca Juga: Data impor Indonesia alami kenaikan, rupiah melemah ke Rp 14.403 per dolar AS Sementara terkait kenaikan yield US Treasury yang belakangan jadi sentimen utama, efeknya akan mulai pudar. Nanang meyakini, stimulus AS senilai US$ 1,9 triliun yang sudah siap dibagikan, akan berpotensi mendorong posisi investor ke aset berisiko. Dengan demikian, ada potensi pelemahan rupiah dalam beberapa waktu terakhir akan mulai berkurang.