Data ritel Jepang negatif, yen keok melawan poundsterling



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Poundsterling bergeliat di hadapan sejumlah mata uang utama dunia, termasuk yen Jepang. Sedangkan, yen sulit menyalip poundsterling, lantaran dana ekonomi Jepang tak sebagus Inggris.

Mengutip Bloomberg, Jumat (29/6), pasangan mata uang GBP/JPY ditutup di level 146,240 atau melompat 1,21% dibanding penutupan hari sebelumnya.

GBP disokong data neraca berjalan dan pertumbuhan ekonomi Inggris kuartal pertama yang positif. Jumat (29/6) lalu, defisit neraca berjalan Inggris sepanjang kuartal pertama 2018 turun dari sebelumnya £ 19,5 miliar menjadi £ 17,7 miliar.


Sepanjang kuartal pertama tahun ini, Inggris juga mencatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,2% qoq, lebih baik dari estimasi pada level 0,1% qoq. "Ini menjadi sentimen positif bagi poundsterling," ujar Anthonius Edyson, analis Astronacci International, Sabtu (30/6).

Sebaliknya, mata uang yen cenderung melesu lantaran Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang baru saja merilis data penjualan ritel sepanjang Mei lalu. Pertumbuhan penjulan ritel melambat menjadi 0,6% yoy dari sebelumnya 1,5% yoy. Angka tersebut bahkan lebih rendah dari konsesus yang memperkirakan penjualan ritel tumbuh pada level 1,3% yoy.

Secara teknikal, Edyson menjelaskan, berdasarkan price action analysis, terbentuk pola reversal double bottom pada GBP/JPY. "Idealnya pasangan GBP/JPY berpeluang kembali memasuki tren bullish," katanya.

Untuk itu, ia merekomendasi buy on weakness pasangan GBP/JPY. Proyeksinya, Senin (2/7), pasangan mata uang tersebut akan bergerak dalam rentang support 142,930 - 140,93 - 140,29 dan resistance 149,800 - 150,71 - 152,790.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini