KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca pertemuan FOMC dan keputusan The Federal Reserves untuk menahan suku bunga acuan, laju dollar AS pun tertahan. Namun, kondisi USD yang tengah lesu tak serta merta membuat mata uang euro lebih perkasa. Justru, euro diprediksi melanjutkan tren pelemahan jika dollar AS kembali mendapat sokongan dari data ekonomi yang positif pekan ini. Mengutip Bloomberg, Kamis (3/5) pukul 18.06 WIB, pasangan EUR/USD naik tipis 0,23% ke level 1,1978. Namun, dalam sepekan, euro tercatat sudah melemah 1,03% terhadap dollar AS. Secara fundamental, analis Monex Investindo Faisyal menilai, dollar AS masih terbilang kuat. Penguatan USD pekan ini terutama disokong oleh data-data perekonomian yang positif, di antaranya data tenaga kerja ADP sektor swasta yang dirilis melebihi ekspektasi yaitu sebanyak 204.000.
Data tenaga kerja AS berpotensi menggiring dollar AS ungguli euro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca pertemuan FOMC dan keputusan The Federal Reserves untuk menahan suku bunga acuan, laju dollar AS pun tertahan. Namun, kondisi USD yang tengah lesu tak serta merta membuat mata uang euro lebih perkasa. Justru, euro diprediksi melanjutkan tren pelemahan jika dollar AS kembali mendapat sokongan dari data ekonomi yang positif pekan ini. Mengutip Bloomberg, Kamis (3/5) pukul 18.06 WIB, pasangan EUR/USD naik tipis 0,23% ke level 1,1978. Namun, dalam sepekan, euro tercatat sudah melemah 1,03% terhadap dollar AS. Secara fundamental, analis Monex Investindo Faisyal menilai, dollar AS masih terbilang kuat. Penguatan USD pekan ini terutama disokong oleh data-data perekonomian yang positif, di antaranya data tenaga kerja ADP sektor swasta yang dirilis melebihi ekspektasi yaitu sebanyak 204.000.