Data tenaga kerja Inggris mengangkat poundsterling



JAKARTA. Data ekonomi Inggris mendorong kenaikan poundsterling di hadapan USD. Namun, tren jangka panjang pasangan GBP/USD masih bearish.

Mengutip Bloomberg, Rabu (20/1) pukul 18.18 WIB, pasangan GBP/USD menguat tipis 0,07% ke level 1,4168 dibanding sehari sebelumnya.

Vidi Yuliansyah, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, dalam beberapa hari terakhir pergerakan USD lepas dari pengamatan pasar mengingat belum ada data penting dari AS. "Sentimen USD masih fokus pada data ekonomi yang menjadi indikator untuk memperkirakan laju kenaikan suku bunga The Fed," ujarnya.


Dollar AS akhirnya tersret oleh kenaikan poundsterling yang mendapat sokongan dari data ekonomi Inggris. Tingkat pengangguran Inggris bulan Desember 2015 turun menjadi 5,1% dari sebelumnya 5,2%.

Demikian juga dengan angka klaim pengangguran yang turun menjadi minus 4.300 dari sebelumnya minus 2.200. "Di samping itu, poundsterling juga sering dipakai untuk safe haven lantaran ekonomi Inggris dinilai paling stabil dibanding negara Eropa lainnya," imbuh Vidi.

Namun demikian, Vidi melihat penguatan GBP/USD hanya akan berlangsung sementara lantaran tren jangka menengah masih tetap bearish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto