Dato Sri Tahir kucurkan dana Rp 3,75 triliun, modal Bank Mayapada makin kuat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah aksi penambahan modal yang dilakukan Dato Sri Tahir kepada PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) bikin permodalan perseroan makin gemuk. Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan meningkat dari 16,18% pada akhir tahun lalu menjadi 17,97% per April 2020.

“Pada April 2020, permodalan kami mengalami penguatan yang signifikan dengan adanya penambahan dana setoran modal dari pemegang saham senilai Rp 3,75 triliun,” kata Direktur Bank Mayapada Rudy Mulyono kepada Kontan.co.id, Rabu (12/5).

Baca Juga: Siap ekspansi pascapandemi, Bank Mayapada (MAYA) akan rights issue Rp 750 miliar


Modal perseroan tercatat meningkat dari Rp 12,7 triliun pada akhir 2019 menjadi Rp 16,6 triliun pada April 2020. Jika ditambah pencadangan modal Bank Mayapada mencapai Rp 20,3 triliun.

Adapun tambahan modal dari Tahir senilai Rp 3,75 triliun dilakukan dengan beberapa aksi. Senilai Rp 252,09 miliar dilakukan melalui setoran tunai. Sementara Rp 3,50 triliun dilakukan dengan jual beli aset milik Tahir.

Rudy menambahkan, selain permodalan sejumlah rasio keuangan perseroan juga tercatat masih dapat dipertahankan dengan baik di tengah pandemi Covid-19. Aset perseroan masih tumbuh dari Rp 92,5 triliun pada akhir tahun lalu menjadi Rp 93,4 triliun per April 2020.

“NPL Net kami juga dapat dijaga di pada level 2,48%. Sementara likuiditas makin longgar, dari 93,34% pada 2019 menjadi 76,64% per April 2020. Ini menunjukkan upaya manajemen Bank untuk menjaga kualitas kredit dengan berhati-hati dalam penyaluran kreditnya,” sambungnya.

Sebelumnya Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahrijadi bilang akhir tahun ini perseroan juga berencana untuk menggelar aksi penambahan modal lewat rights issue dengan penghimpunan dana Rp 4,5 triliun.

Baca Juga: Bank Mayapada: Penangguhan Iuran LPS akan bantu cash flow bank selama 6 bulan

"Rights issue tahun ini Rp 4,5 triliun, Bulan April kemarin sudah ada tambahan modal tunai Rp 3,75 triliun, jadi akan akan ada tambahan Rp 750 miliar lagi di akhir tahun, karena akan menggunakan laporan audit Juni 2020," katanya kepada Kontan.co.id.

Selain untuk menambah tebal modal perseroan, Hariyono bilang penggunaan hasil rights issue tersebut akan disiapkan perseroan untuk ekspansi pasca pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi