JAKARTA. Keputusan pemerintah pusat memberikan dana alokasi umum (DAU) terbanyak untuk Provinsi Papua yakni Rp 1,9 triliun dinilai tidak efektif. Pasalnya, DAU tersebut sulit terserap bila program prioritas yang menjadi tulang punggung atau landasan memajukan Papua tidak dibangun.Menurut Pengamat Kebijakan Publik, Andrinof Chaniago DAU untuk Papua itu hanya bisa efektif bila tiga program prioritas untuk Papua serius dan sungguh-sungguh dibangun. Program prioritas yang dimaksud adalah pembangunan infrastruktur jalan lintas provinsi untuk transporasi, pemerataan penyaluran listrik dan pembangunan jaringan komunikasi."Kalau ketiga prasarana tersebut belum dibangun, maka Papua, seberapa besar pun DAU-nya akan sulit bergerak. Karena harga-harga barang dan pangan di sana tetap saja mahal, dan para elit politiknya, seperti pejabat juga tidak betah di bekerja," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (2/2).Bila ketiga program priotas itu sudah dibangun, makan Andrinof bilang Papua harus memiliki strategi atau rencana aksi, dan sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengimplementasikan program-program pembangunan di Papua. Program-program kesejahteraan masyarakat seperti peningkatan mutu pendidikan, kesehatan dan memajukan usaha-usaha rumah tangga menjadi prioritas agar Papua bisa maju.Bila implementasi program aksi itu dipersiapkan dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh maka DAU yang besar untuk Papua pasti bisa dirasakan semua kalangan masyarakat di kampung-kampung dan kecamatan. "Sebab kalau dihitung-hitung, anggaran pemerintah pusat untuk pembangunan Papua sebenarnya sudah berlebihan, tapi gagal dalam implentasi," tambah Andrinof.Andrinof bilang bila sarana dan prasarana dasar di Papua tidak dibangun, maka alokasi dana yang besar untuk Papua akan menumpuk di suatu tempat, atau malahan akan dibelanjarkan di pusat-pusat kota. Dan lebih sayang lagi bila dana tersebut dibelanjakan di Jakarta.Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani daerah penerima DAU. Dimana Provinsi Papua dan Kabupaten Bogor menjadi penerima terbesar DAU tersebut. Papua mendapatkan Rp 1,9 triliun dan Bogor mendapatkan Rp 2.05 triliun. Total DAU tahun 2014 Rp 341 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
DAU Papua besar tapi berpotensi mubazir
JAKARTA. Keputusan pemerintah pusat memberikan dana alokasi umum (DAU) terbanyak untuk Provinsi Papua yakni Rp 1,9 triliun dinilai tidak efektif. Pasalnya, DAU tersebut sulit terserap bila program prioritas yang menjadi tulang punggung atau landasan memajukan Papua tidak dibangun.Menurut Pengamat Kebijakan Publik, Andrinof Chaniago DAU untuk Papua itu hanya bisa efektif bila tiga program prioritas untuk Papua serius dan sungguh-sungguh dibangun. Program prioritas yang dimaksud adalah pembangunan infrastruktur jalan lintas provinsi untuk transporasi, pemerataan penyaluran listrik dan pembangunan jaringan komunikasi."Kalau ketiga prasarana tersebut belum dibangun, maka Papua, seberapa besar pun DAU-nya akan sulit bergerak. Karena harga-harga barang dan pangan di sana tetap saja mahal, dan para elit politiknya, seperti pejabat juga tidak betah di bekerja," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (2/2).Bila ketiga program priotas itu sudah dibangun, makan Andrinof bilang Papua harus memiliki strategi atau rencana aksi, dan sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengimplementasikan program-program pembangunan di Papua. Program-program kesejahteraan masyarakat seperti peningkatan mutu pendidikan, kesehatan dan memajukan usaha-usaha rumah tangga menjadi prioritas agar Papua bisa maju.Bila implementasi program aksi itu dipersiapkan dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh maka DAU yang besar untuk Papua pasti bisa dirasakan semua kalangan masyarakat di kampung-kampung dan kecamatan. "Sebab kalau dihitung-hitung, anggaran pemerintah pusat untuk pembangunan Papua sebenarnya sudah berlebihan, tapi gagal dalam implentasi," tambah Andrinof.Andrinof bilang bila sarana dan prasarana dasar di Papua tidak dibangun, maka alokasi dana yang besar untuk Papua akan menumpuk di suatu tempat, atau malahan akan dibelanjarkan di pusat-pusat kota. Dan lebih sayang lagi bila dana tersebut dibelanjakan di Jakarta.Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani daerah penerima DAU. Dimana Provinsi Papua dan Kabupaten Bogor menjadi penerima terbesar DAU tersebut. Papua mendapatkan Rp 1,9 triliun dan Bogor mendapatkan Rp 2.05 triliun. Total DAU tahun 2014 Rp 341 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News