KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) proyeksikan cenderung stagnan di tahun 2021. Penyebabnya, daya beli masyarakat yang belum pulih seperti sebelum pandemi Covid-19. Di sisi lain, kenaikan harga rokok juga makin menekan daya beli masyarakat yang akhirnya berdampak pada kinerja perusahaan. Asal tahu saja, hingga September 2020, penjualan HMSP tercatat turun 12,55% menjadi Rp 67,78 triliun. Hal ini membuat laba bersih HMSP juga melorot 32,25% menjadi Rp 6,91 triliun hingga kuartal III-2020 lalu. Namun, secara kuartalan penjualan HMSP menunjukkan peningkatan 9,51% hingga Rp 23,04 triliun. Laba bersih pun terangkat di periode Juli hingga September sebesar 29,37% hingga Rp 2,02 triliun.
Daya beli belum pulih, ini rekomendasi HM Sampoerna (HMSP) untuk tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) proyeksikan cenderung stagnan di tahun 2021. Penyebabnya, daya beli masyarakat yang belum pulih seperti sebelum pandemi Covid-19. Di sisi lain, kenaikan harga rokok juga makin menekan daya beli masyarakat yang akhirnya berdampak pada kinerja perusahaan. Asal tahu saja, hingga September 2020, penjualan HMSP tercatat turun 12,55% menjadi Rp 67,78 triliun. Hal ini membuat laba bersih HMSP juga melorot 32,25% menjadi Rp 6,91 triliun hingga kuartal III-2020 lalu. Namun, secara kuartalan penjualan HMSP menunjukkan peningkatan 9,51% hingga Rp 23,04 triliun. Laba bersih pun terangkat di periode Juli hingga September sebesar 29,37% hingga Rp 2,02 triliun.