Daya Beli Konsumen Melemah, Tenant Mall Rasakan Imbasnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan daya beli masyarakat dirasakan beberapa tenant di pusat perbelanjaan. Di lantai foodcourt pusat perbelanjaan Mall Summarecon Bekasi, suasana terlihat ramai di waktu jam makan siang, namun penjual mengaku penjualan tidak seramai tahun lalu. 

Berdasarkan pantauan Kontan pada Jumat (11/10), mayoritas meja dan bangku terisi penuh oleh pengunjung yang datang bersama keluarga, pekerja mall yang sedang berisitirahat, hingga anak pulang sekolah yang datang berkelompok. 

Ali (25) penjaga gerai minuman Sinar Garut mengungkapkan bahwa penjualan di foodcourt Mall Summarecon Bekasi masih terbilang bagus hingga kini. 


"Kami baru bangun gerai di sini 2 minggu jadi belum ada perbandingannya, biasanya 3 bulan baru kelihatan. Tapi 2 minggu ini, masih bagus. Kalau weekday, gak menentu. Tapi weekend pasti selalu ramai," ujarnya saat dihampiri oleh Kontan, Jumat (11/10).

Baca Juga: Belanja Hiburan Menanjak di Saat Daya Beli Lesu

Dia melanjutkan, dari berbagai cabang gerai Sinar Garut, menurutnya stand yang berada di Mall Serpong menjadi yang terlaris dan bagus penjualannya. Mereka juga memiliki gerai di AEON Deltamas. 

Di sisi lain, Irna (22) penjaga gerai Pusat Nasi Bakar mengemukakan kunjungan masyarakat di foodcourt masih ramai secara general, namun jika dibandingkan dengan tahun lalu, memang ada penurunan. Gerai ini pun telah menjadi tenant di foodcourt Mall Summarecon Bekasi lebih dari 2 tahun. 

"Setelah Lebaran itu, sepertinya tidak seramai dulu," ucapnya. 

Dirinya tidak dapat merinci penurunan penjualan yang dialaminya, namun dia merasakan adanya penurunan pembelian jika dibandingkan dengan masa sebelum Lebaran pada awal tahun lalu. Dia memberikan gambaran, jika biasanya bisa menyajikan 20 porsi di saat weekday, saat ini hanya 7 sampai dengan 11 porsi. 

Namun demikian, dia mengatakan bahwa di saat akhir pekan, kunjungan melonjak dan berimbas pada pembelian yang meningkat.

"Tapi memang tidak setinggi biasanya," lanjutnya. 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menyatakan bahwa telah terjadi deflasi sejak Mei. Bahkan, terakhir deflasi terjadi di bulan September sebesar 0,12%. 

Hal ini berkaitan dengan kemampuan daya beli masyarakat yang menurun. Sehingga harga-harga, baik barang dan jasa, secara umum juga mengalami penurunan.

Bahkan menurut Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Wijaja penurunan daya beli masyarakat kelas menengah telah terjadi sejak awal tahun ini terutama setelah Idul Fitri 2024.

Baca Juga: Kinerja Pakuwon Jati (PWON) Diproyeksi Positif, Simak Rekomendasi Sahamnya

Selanjutnya: Hartadinata Abadi Pamerkan Koleksi Terbaru Ardore Jewellery di Surabaya JewelleryFair

Menarik Dibaca: Havaianas Warehouse Big Sale 2024, Ini Saatnya Bersantai di Bali dan Nikmati Diskon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati