KONTAN.CO.ID - Sektor ritel modern terus memutar otak agar bisnis bisa berjalan optimal. Daya beli masyarakat yang rendah, masih menjadi momok sektor ini. Tak ayal bila kebanyakan emiten sektor ini cukup tertekan. Siasat pun diatur untuk menebalkan bottom line kinerja emiten. Salah satu cara yang ditempuh emiten yakni dengan menutup toko-toko yang tidak produktif. Misalnya saja, seperti yang dilakukan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dengan menutup dua gerai di Pasaraya Manggarai dan Blok M akhir bulan ini. Manajemen memilih fokus pada gerai yang memberi kontribusi positif. Selain melakukan penutupan gerai, adapula emiten yang mengubah format penjualan. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) misalnya. Emiten ini menutup delapan gerai berformat supermarket, kemudian menggantinya dengan format department store. Format baru tersebut dinilai memiliki potensi yang lebih baik.
Daya beli lemah, emiten ritel mengatur siasat
KONTAN.CO.ID - Sektor ritel modern terus memutar otak agar bisnis bisa berjalan optimal. Daya beli masyarakat yang rendah, masih menjadi momok sektor ini. Tak ayal bila kebanyakan emiten sektor ini cukup tertekan. Siasat pun diatur untuk menebalkan bottom line kinerja emiten. Salah satu cara yang ditempuh emiten yakni dengan menutup toko-toko yang tidak produktif. Misalnya saja, seperti yang dilakukan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dengan menutup dua gerai di Pasaraya Manggarai dan Blok M akhir bulan ini. Manajemen memilih fokus pada gerai yang memberi kontribusi positif. Selain melakukan penutupan gerai, adapula emiten yang mengubah format penjualan. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) misalnya. Emiten ini menutup delapan gerai berformat supermarket, kemudian menggantinya dengan format department store. Format baru tersebut dinilai memiliki potensi yang lebih baik.