KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) masih belum meraih pertumbuhan pendapatan sampai kuartal ketiga 2017 ini. Produsen produk perawatan tubuh ini memiliki lini bisnis consumer goods dan farmasi yang bisnisnya sangat terpengaruh oleh daya beli masyarakat. “Sejak Lebaran sampai sekarang daya beli masyarakat masih lemah. Namun di 2018 kami percaya kondisi akan membaik,” ujar Peter Chayson, Direktur PT Kino Indonesia Tbk kepada Kontan.co.id, Kamis (16/11). Mengintip laporan keuangan kuartal III-2017, pendapatan perseroan ini turun 13% menjadi Rp 2,34 triliun secara tahunan. Padahal di periode yang sama tahun lalu KINO mampu meraih penjualan senilai Rp 2,7 triliun.
Daya beli lesu, bisnis Kino turun 13% di Q3 2017
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) masih belum meraih pertumbuhan pendapatan sampai kuartal ketiga 2017 ini. Produsen produk perawatan tubuh ini memiliki lini bisnis consumer goods dan farmasi yang bisnisnya sangat terpengaruh oleh daya beli masyarakat. “Sejak Lebaran sampai sekarang daya beli masyarakat masih lemah. Namun di 2018 kami percaya kondisi akan membaik,” ujar Peter Chayson, Direktur PT Kino Indonesia Tbk kepada Kontan.co.id, Kamis (16/11). Mengintip laporan keuangan kuartal III-2017, pendapatan perseroan ini turun 13% menjadi Rp 2,34 triliun secara tahunan. Padahal di periode yang sama tahun lalu KINO mampu meraih penjualan senilai Rp 2,7 triliun.