Daya beli meningkat, penjualan motor gede melesat



JAKARTA. Meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, penjualan motor gede alias moge tumbuh cukup signifikan tahun ini. Tak percaya? Tengok saja penjualan PT Mabua Harley-Davidson.

Sepanjang Januari-Agustus tahun ini, penjualan Mabua mencapai 345 unit. Jumlah ini meningkat 25,4% dibandingkan penjualan di periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 275 unit. "Ini menyebabkan kami menguasai 85% pasar motor 600 cc ke atas," ujar Irvino Edwardly, General Manager Country Sales & Marketing Mabua kepada KONTAN, Minggu (11/9).

Peningkatan penjualan moge juga dialami oleh PT Hobby Motor Indonesia yang memasarkan berbagai merek moge asal Jepang dan Eropa. Michael Eka Perkasa, Presiden Direktur Hobby Motor menjelaskan, sepanjang Januari hingga awal September, penjualan moge berkapasitas 400 cc ke atas mencapai 57 unit. "Penjualan ini meningkat sekitar 20% dari tahun lalu," kata Michael.


Menurut Irvino, peningkatan penjualan ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi domestik. Seiring kondisi ekonomi yang membaik, semakin banyak orang yang bisa membeli moge. Selain itu, peluncuran varian baru juga turut mendongkrak penjualan. PT Mabua, misalnya, telah meluncurkan tiga varian baru di awal tahun ini.

Selain itu, peningkatan penjualan ini juga tidak lepas dari agresivitas tim penjualan dan pemasaran dalam membuka pasar baru. Mabua mendirikan satu diler baru di Medan pada Januari silam. Jadi, hingga kini, Mabua telah memiliki sembilan diler. Mabua juga aktif membangun jaringan pemasaran melalui komunitas profesi seperti dokter, pengacara, dan pilot.

Agar penjualan semakin moncer, dalam tiga tahun ke depan, Mabua akan mendirikan tiga diler baru. Irvino optimistis, hingga akhir tahun, penjualan Mabua bisa melebihi target yang sebanyak 450 unit.

Peminat moge naik

Menurut Michael, pembiayaan moge yang semakin mudah juga turut mendongkrak volume penjualan motor besar.

Khusus tahun ini, Michael melihat, para pembeli lebih banyak memburu moge asal Eropa. Maklum, gempa tsunami yang melanda Jepang Maret lalu menyebabkan produksi moge di sana terhenti selama tiga bulan. Lalu, "Kenaikan nilai tukar yen juga menyebabkan harga moge Jepang naik," ujarnya.

Produk moge asal Jepang yang diminati pasar misalnya adalah Honda, Kawasaki, Yamaha, dan Suzuki. Sedangkan moge Eropa antara lain Aprilia dan BMW. Saat ini, komposisi penjualan moge Eropa dan Jepang di Hobby Motor adalah 60%:40%, berbeda jauh dibanding 10%:90% di 2010.

Wakil Ketua Ducati Desmo Owner Club Indonesia (DDOCI) Jade Bunny mengakui, peminat moge terus meningkat. Hal itu terlihat dari penambahan anggota DDOCI di Jakarta. "Tahun lalu hanya 50 orang, sekarang sudah lebih dari 100 orang," kata Jade.

Ia menduga, pengendara Ducati terus bertambah karena tahun ini moge bisa diimpor secara completely knocked down (CKD). Harga motor yang diimpor secara CKD lebih murah ketimbang yang diimpor utuh atau completely built up (CBU).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini