Daya beli pengaruhi permintaan KPR menengah atas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir berpendapat, permintaan properti kelas menengah atas yang tidak sekencang menengah bawah disebabkan salah satunya karena daya beli. Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin mengakui, Kredit Perumahan Rakyat (KPR) segmen menengah atas memang masih belum tumbuh. "KPR yang masih tumbuh adalah segmen menengah bawah," kata Glen kepada KONTAN, Sabtu (4/11). Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP juga mengakui bahwa pertumbuhan KPR menengah atas masih belum sesuai harapan. "KPR kami lebih ke menengah atas, selama 2017 pertumbuhannya belum sesuai harapan," kata Parwati kepada KONTAN, Sabtu (4/11). Menurut Parwati, pertumbuhan KPR menengah atas masih dibawah 10%. Masih belum tumbuhnya KPR kelas menengah atas, menurut Glen, karena menyangkut daya beli. Selain itu kelas menengah atas lebih selektif dan hati-hati dalam membelanjakan uang. Pada tahun depan, menurut Parwati, pertumbuhan KPR menengah atas diproyeksi tidak berbeda jauh dengan kondisi saat ini. Sedikit berbeda, Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga mencatat permintaan kredit KPR menengah atas dan bawah tidak terlalu banyak perbedaan. "Karena untuk segmen KPR menengah atas kami lebih bermain di segmen secondary," kata Lani kepada KONTAN, Sabtu (4/11).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie