JAKARTA. PT PLN Persero menyatakan bahwa saat ini subsidi listrik masih belum tepat sasaran. Berdasarkan data yang mereka miliki, sampai saat ini nilai subsidi yang tidak tepat sasaran mencapai Rp 20 triliun. Sofyan Basir, Direktur Utama PLN mengatakan, penyimpangan subsidi listrik tersebut disebabkan oleh kecurangan yang dilakukan oleh masyarakat mampu yang memecah pemasangan instalasi listrik di rumah mereka menjadi beberapa daya. "Yang 1.300 watt di atas banyak yang memecah daya mereka, ada yang 450 watt ada yang 900 watt dan menerima subsidi," kata Sofyan di Komplek Istana Negara Senin (13/7). Sofyan mengatakan, akibat kecurangan yang dilakukan oleh masyarakat mampu tersebut, jumlah penerima subsidi listrik untuk konsumen dengan daya 450 watt dan 900 watt membengkak. Tidak tanggung- tanggung, pembengkakan penerima subsidi mencapai 28,5 juta penerima. "Harusnya yang berhak menerima 15,5 juta, tapi akibat kecurangan itu penerimanya menjadi 44 juta orang," katanya. Atas permasalahan itulah, PLN kata Sofyan meminta kepada pemerintah untuk mengubah skema penyaluran subsidi listrik. PLN minta agar mulai tahun 2016 nanti, subsidi listrik untuk golongan konsumen dengan daya 450 watt dan 900 watt diberikan secara langsung dengan menggunakan kartu keluarga sejahtera. Selain itu, untuk perbaikan instalasi, PLN juga akan melakukan penyisiran di setiap rumah masyarakat mampu. Sofyan mengatakan, permohonan perubahan skema penyaluran subsidi listrik untuk golongan konsumen dengan daya 450 watt dan 900 watt telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Permintaan tersebut menurut klaimnya telah disambut positif oleh Presiden. "Jadi ini bisa diterapkan awal tahun depan, kami akan umumkan masyarakat supaya jangan sampai subsidi dinikmati masyarakat mampu," katanya. Sementara itu berkaitan dengan penyisiran Sofyan mengatakan, akan dilakukan dalam dua tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Daya listrik dipecah dua, subsidi Rp 20 T menguap
JAKARTA. PT PLN Persero menyatakan bahwa saat ini subsidi listrik masih belum tepat sasaran. Berdasarkan data yang mereka miliki, sampai saat ini nilai subsidi yang tidak tepat sasaran mencapai Rp 20 triliun. Sofyan Basir, Direktur Utama PLN mengatakan, penyimpangan subsidi listrik tersebut disebabkan oleh kecurangan yang dilakukan oleh masyarakat mampu yang memecah pemasangan instalasi listrik di rumah mereka menjadi beberapa daya. "Yang 1.300 watt di atas banyak yang memecah daya mereka, ada yang 450 watt ada yang 900 watt dan menerima subsidi," kata Sofyan di Komplek Istana Negara Senin (13/7). Sofyan mengatakan, akibat kecurangan yang dilakukan oleh masyarakat mampu tersebut, jumlah penerima subsidi listrik untuk konsumen dengan daya 450 watt dan 900 watt membengkak. Tidak tanggung- tanggung, pembengkakan penerima subsidi mencapai 28,5 juta penerima. "Harusnya yang berhak menerima 15,5 juta, tapi akibat kecurangan itu penerimanya menjadi 44 juta orang," katanya. Atas permasalahan itulah, PLN kata Sofyan meminta kepada pemerintah untuk mengubah skema penyaluran subsidi listrik. PLN minta agar mulai tahun 2016 nanti, subsidi listrik untuk golongan konsumen dengan daya 450 watt dan 900 watt diberikan secara langsung dengan menggunakan kartu keluarga sejahtera. Selain itu, untuk perbaikan instalasi, PLN juga akan melakukan penyisiran di setiap rumah masyarakat mampu. Sofyan mengatakan, permohonan perubahan skema penyaluran subsidi listrik untuk golongan konsumen dengan daya 450 watt dan 900 watt telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Permintaan tersebut menurut klaimnya telah disambut positif oleh Presiden. "Jadi ini bisa diterapkan awal tahun depan, kami akan umumkan masyarakat supaya jangan sampai subsidi dinikmati masyarakat mampu," katanya. Sementara itu berkaitan dengan penyisiran Sofyan mengatakan, akan dilakukan dalam dua tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News