KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kriya dan fesyen sebagai subsektor industri kreatif berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Kontribusinya pun terus meningkat. Kementerian Perindustrian mencatat, pada 2016, nilai ekspor kriya mencapai US$ 243 juta, sementara nilai ekspor fesyen sebesar US$ 11,7 miliar. Selain itu, berdasarkan laporan Global Competitiveness Report tahun 2017-2018 dari World Economic Forum, Indonesia terus mencatatkan peningkatan daya saing produk kriya dan fesyen dari posisi ke-41 menjadi peringkat ke-36 dari 138 negara. Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan untuk memperkuat kontribusi industri kriya dan fesyen nasional, pemerintah terus mendorong terciptanya wirausaha baru dan meningkatkan nilai tambah produk lokal agar mampu menembus pasar mancanegara.
Daya saing industri kriya dan fesyen semakin kuat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kriya dan fesyen sebagai subsektor industri kreatif berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Kontribusinya pun terus meningkat. Kementerian Perindustrian mencatat, pada 2016, nilai ekspor kriya mencapai US$ 243 juta, sementara nilai ekspor fesyen sebesar US$ 11,7 miliar. Selain itu, berdasarkan laporan Global Competitiveness Report tahun 2017-2018 dari World Economic Forum, Indonesia terus mencatatkan peningkatan daya saing produk kriya dan fesyen dari posisi ke-41 menjadi peringkat ke-36 dari 138 negara. Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan untuk memperkuat kontribusi industri kriya dan fesyen nasional, pemerintah terus mendorong terciptanya wirausaha baru dan meningkatkan nilai tambah produk lokal agar mampu menembus pasar mancanegara.