Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Raih Kontrak Baru Rp 1,7 Triliun pada Semester I-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) mencatat telah menerima kontrak baru senilai Rp1,7 triliun sepanjang semester I 2023.

Ditektur Investasi MTEL, Hendra Purnama menuturkan, pihaknya optimistis dapat mencetak nilai kontrak baru yang lebih tinggi ke depannya.

"Mitratel memiliki kontrak baru senilai Rp1,7 triliun dan kami meyakini ke depannya nilai kontrak tersebut akan bertambah seiring kinerja Mitratel yang sangat baik dicatatkan di semester I 2023," paparnya kepada Kontan, Senin (7/8). 


Baca Juga: Jumlah Menara Jadi Pendorong Laba Mitratel (MTEL) Semakin Tebal

Lebih lanjut, pada semester I 2023 ini MTEL mencetak kinerja cukup memuaskan. Pihaknya mencatat peningkatan laba bersih di angka Rp 1,02 triliun atau meningkat 15% secara year on year (YoY) dari semester I 2022. Kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 11% secara year on year (YoY) menjadi Rp 4,13 triliun. 

Hendra melanjutkan, walaupun sektor infrastruktur terkoreksi signifikan di 5,2%, Mitratel tetap mampu untuk mencatatkan pertumbuhan pendapatan di paruh pertama 2023.

"Hal ini dikarenakan Mitratel mampu untuk mengelola pendanaan secara efisien dan berhati-hati sehingga meningkatnya suku bunga tidak berdampak signifikan pada kinerja semester I 2023," ujar Hendra.

Sepanjang semester I 2023, The Fed rate telah menaikkan suku bunga 1,2%. Tentu hal ini akan berpengaruh kepada peningkatan cost of fund alias pembiayaan serta semakin besarnya beban bunga yang akan ditanggung perusahaan. Menghadapi hal tersebut, Mitratel terus berupaya untuk menjaga pengelolaan dengan baik.

Baca Juga: Bisnis Sewa Menara Merekah, Laba Mitratel (MTEL) Tumbuh Double Digit

MTEP menuturkan, hal ini terlihat dari walaupun suku bunga naik mitratel mampu untuk menjaga sehubung suku bunga atas utang yang dimilikinya, terlihat dari mitratel mampu mencatatkan laba bersih yang tinggi dibandingkan dengan kompetitor dari industri yang sama.

Melihat kinerja di semester I 2023 ini, MTEL meyakini perusahaan dapat tumbuh sebesar 11% untuk revenue dan EBITDA di akhir 2023. 

"Walaupun saat ini industri infrastruktur terkoreksi sebesar 5,3%, kami yakin tetap akan terus tumbuh. Hal ini didasarkan oleh 3 hal, yaitu pertama melalui pertumbuhan organik atas 4.000 tenant dan fiber optic sepanjang 13.000 km, kedua melalui pertumbuhan inorganik dengan 1.500 tenant, serta yang terakhir efisiensi yang terus dilakukan perusahaan," urainya.

Dengan strategi tersebut, MTEL berhasil menurunkan biaya operasional sebesar 7,4% di semester I 2023. Hal lain yang dilakukan untuk mencapai target kinerja adalah, demografi menara yang dimiliki oleh Mitratel, di mana 58% tersebut berada di luar Jawa.

Mitratel menilai, ke depannya pertumbuhan akan mengarah keluar pulau Jawa sehingga, hal ini menjadi salah satu keunggulan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan tersebut.

Hingga semester I 2023, MTEL juga telah menyerap anggaran capex sebesar 50% dari total capex Rp7 triliun tahun 2023.

Realisasi capex tersebut digunakan untuk perkembangan bisnis organik dan inorganik. Hendra memberikan detail, perkembangan bisnis tidak hanya berberfokus pada pembangunan dan akuisisi menara telekomunikasi, tetapi juga digunakan untuk pembangunan fiber optik sebagai mesin pertumbuhan alias frowth engine Mitratel ke depannya. 

 
MTEL Chart by TradingView

Saat ini, MTEL memiliki 36.719 menara telekomunikasi atau tumbuh 27,6 % secara tahunan. Lalu, pihaknya juga memiliki kabel fiber sepanjang 27.269 km.

MTEL menjabarkan, proyek pembangunan yang menjadi andalan Perseroan  tidak terlepas dari rencana strategis yang dimiliki perusahaan, yaitu Akselerasi Go-To-Market Bisnis di ekosistem menara dan konsolidator utama di industri menara telekomunikasi. 

Tidak hanya fiber Mitratel, Perseroan saat ini juga mengembangkan bisnis-bisnis yang mendukung ekosistem menara telekomunikasi seperti fiber, system backup power (rectifier & battery), active equipment sharing, dan far-end edge computing.

"Adapun peran Mitratel sebagai konsolidator Menara telekomunikasi, perusahaan terus melakukan upaya dalam melakukan konsolidasi Menara telekomunikasi baik di domestik maupun di regional dengan mengutamakan kehati-hatian dan tetap selektif dalam rangka memberikan nilai tambah kepada Perusahaan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .