Dayin Mitra optimis raih premi Rp 900 miliar



JAKARTA. Iklim industri asuransi yang kian bertumbuh, membuat para pemain optimistis untuk mencetak kinerja positif tahun ini. PT Asuransi Dayin Mitra Tbk misalnya, yang juga cukup percaya diri perekonomian dalam negeri yang membaik turut membawa berkah bagi bisnisnya. Dewi Mandrawan, Presiden Direktur Asuransi Dayin Mitra mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan bisa memperoleh pendapatan premi sebesar Rp 900 miliar. Target tersebut meningkat 9,12% dari realisasi perolehan premi tahun 2016 lalu yang tercatat Rp 824,75 miliar. Sedang, hingga kuartal I-2017, perusahaan berkode emiten ASDM di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut sudah meraih premi sebesar Rp 254,34 miliar. Nominal tersebut melesat 117,22% dari perolehan tahun lalu di periode yang sama tercatat Rp 117,09 miliar. Artinya, perusahaan yang bergerak di bisnis asuransi umum tersebut baru merealisasikan 28,26% dari target awal yang mereka patok hingga kuartal I-2017.

"Kami cukup optimis tahun ini, nantinya kami akan terus genjot melalui produk asuransi kebakaran yang berkontribusi besar terhadap premi, juga asuransi bermotor dan sebagainya," kata dia saat paparan publik di Jakarta, Rabu (14/6). Rencananya, dalam waktu dekat ini ASDM juga bakal meluncurkan produk baru dengan menggandeng saluran distribusi yang jaringannya cukup luas.

"Kita bisa menggaet bank ataupun perusahaan yang memiliki jaringan cukup luas sehingga bisa menggaet nasabah lebih banyak lagi," tukasnya. Sambil menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ASDM berencana rilis dua produk baru yang nantinya akan dikombinasikan dengan beberapa jenis produk asuransi.


"Misalnya dari jenis produk asuransi kebakaran, kami akan kombinasikan dengan jenis lain," beber Dewi. Asal tahu saja, saat ini ASDM telah memiliki satu kantor pusat, 10 kantor cabang dan empat kantor pemasaran. "Tahun ini kami ada rencana tambah satu kantor pemasaran lagi di Bekasi, pasarnya cukup bagus karena dekat dengan kawasan industri," katanya. Dari total pendapatan premi, pada 2016 lalu produk asuransi kebakaran menyumbang kontribusi terbesar sebanyak 53,6%, lalu produk asuransi aneka sebesar 31%. produk asuransi rangka kapal 6,2% sisanya berasal dari produk asuransi kendaraan, pengangkutan dan rekayasa," ucap Dewi. Sementara, hasil pendapatan premi ASDM saat ini dialokasikan ke deposito sebesar 49%-50%, lalu reksadana 13%, obligasi 10% dan saham 1%. "Ke depan kita akan tambah porsi Surat Berharga Negara (SBN) dengan memenuhi ketentuan minimal 20%," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan