SINGAPURA. Setelah menggeluti bisnis kredit korporasi, Bank DBS Indonesia berencana memperbesar porsi kredit ke sektor konsumer dan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Bank DBS Indonesia akan mengubah portofolio kreditnya dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun ke depan. Sebab, mereka menilai kedua sektor ini cukup potensial. "Indonesia merupakan pasar yang bagus, permintaan kredit untuk peningkatan usaha kecil menengah (UKM) semakin baik setiap tahunnya," ujar Edwin Khoo, Managing Director and Head Enterprice Banking Institusional Banking Group Singapore and South & SEA, DBS (7/12). Langkah DBS masuk ke sektor kredit konsumer dan UKM juga bertujuan menyebar risiko. "Jadi, kalau sektor korporasi memburuk, risiko kami juga tidak terlalu besar," imbuh Hendra Gunawan Presiden Direktur DBS Indonesia.
Saat ini, komposisi penyaluran kredit DBS Indonesia kurang lebih 70% di korporasi. Sisanya sekitar 30% terbagi antara UKM dan konsumer. Dalam tiga tahun ke depan, komposisi itu akan berubah menjadi sepertiga untuk setiap sektor.