DBS Indonesia Bidik Kredit di Sektor Teknologi, Konsumen dan Kesehatan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank DBS Indonesia terus menyalurkan kredit ke sejumlah emiten di sektor migas, energi dan sumber daya alam, serta properti.  Kunardy Lie Corporate Banking Director PT Bank DBS Indonesia mengatakan beberapa waktu lalu, telah melakukan kerja sama finansial di sektor sumber daya alam, energi, dan migas.

Salah satunya adalah dengan PT PLN (Persero) untuk fasilitas Club Deal senilai US$ 500 juta dengan tenor lima tahun. Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan capital expenditure dan other general corporate purposes sehubungan dengan proyek pembangkit ketenagalistrikan. 

“Kami berupaya untuk memberikan solusi finansial kepada nasabah korporasi melalui solusi pendanaan yang tepat – baik berupa kredit pinjaman, maupun debt capital market advisory. Sejalan dengan pemulihan ekonomi yang semakin baik, kami melihat peluang untuk terus menjalin kerja sama dengan lebih banyak lagi emiten terkemuka di sektor teknologi, konsumen dan kesehatan," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat (11/2).


Lanjutnya, Ke depannya, Bank DBS Indonesia ingin memberikan lebih banyak layanan perbankan yang berfokus pada keberlanjutan. Ini sesuai dengan salah satu pilar bisnis bank yakni Responsible Business Practice.

Baca Juga: Daftar Lengkap 42 Bank yang Memberlakukan Biaya Transfer Antarbank Rp 2.500

Masih di sektor migas, DBS Bank Ltd kembali memberikan pinjaman dan turut berperan serta sebagai salah satu sindikasi bank yang mengucurkan fasilitas pinjaman dana sebesar US$ 450 juta atau setara dengan Rp 6,41 triliun kepada Medco Energi Global Pte Ltd, anak perusahaan yang dimiliki penuh oleh PT Medco Energi Internasional Tbk.

Selain DBS Bank Ltd, fasilitas sindikasi diatur oleh lima bank lainnya, yaitu ANZ, ING, Morgan Stanley, MUFG, dan SCB (sebagai “Mandated Lead Arrangers, Underwriters and Bookrunners”), di mana perjanjian kerja sama ini ditandatangani pada 11 Desember 2021 lalu. 

Untuk sektor properti, PT Bank DBS Indonesia bersama dengan Bank Permata Tbk, memberikan fasilitas term loan dalam bentuk perjanjian sindikasi kepada PT Ciputra Sentra, anak perusahaan PT Ciputra Development Tbk. Ciputra Group adalah salah satu group properti terbesar di Indonesia yang sudah bekerja sama cukup lama dengan PT Bank DBS Indonesia dan DBS Group.

Penandatanganan perjanjian kredit sindikasi dilaksanakan pada tanggal 19 November 2021. Total partisipasi PT Bank DBS Indonesia pada perjanjian sindikasi ini adalah Rp 400 miliar dari total pendanaan Rp 900 miliar dan tenor fasilitas yang diberikan adalah lima tahun.

Baca Juga: Didukung Perdagangan RI-Jepang, Transaksi LCS BNI Naik

Tujuan pendanaan adalah untuk pembiayaan kembali pinjaman investasi PT Ciputra Sentra dan untuk pembiayaan keperluan umum perusahaan (general corporate purpose). 

DBS Group Research menyoroti empat faktor yang harus diperhatikan pada tahun 2022. Pertama, momentum pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang lebih tinggi tahun depan. Kedua, kebijakan fiskal dan moneter berada di jalur yang tepat untuk secara bertahap mengendurkan bias akomodatifnya.

Ketiga, walau sudah kuat dan tersanggah dengan baik, keseimbangan eksternal kemungkinan akan lebih baik. Keempat, fokus pada sektor komoditas hilir dan infrastruktur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli