JAKARTA. PT Bank DBS Indonesia (DBSI) berencana memperluas segmen kredit ke sektor usaha kecil dan menengah (UKM) serta memperbesar porsi kredit komersial. Menurut Hendra Gunawan, Presiden Direktur BDSI, sektor UKM di Indonesia masih sangat menjanjikan. Meski untuk menggarapnya bank harus mengeluarkan biaya cukup tinggi, DBSI melihat tingkat profitabilitas kredit sektor ini masih menguntungkan. "Dengan risiko yang juga tinggi, keuntungan kredit UKM sebenarnya lebih tinggi daripada kredit korporasi," kata Hendra, Selasa (17/11). Hendra bilang, untuk menjadi besar, sebuah bank tidak bisa lagi hanya bertumpu pada kredit korporasi. "Korporasi hanya sebagian kecil dari keseluruhan ekonomi, penggeraknya adalah UKM," ujar dia.
Makanya, DBSI berusaha menyeimbangkan portofolio kreditnya, dari semula banyak di kredit korporasi akan menyebar di semua segmen dengan porsi sama besar, yakni sepertiga dari porsi kredit. Selama ini, DBSI memang hanya fokus ke kredit korporasi. Dari keseluruhan kredit yang dikucurkan, hampir 75% merupakan kredit korporasi. Sedangkan sekitar 25% sisanya merupakan kredit komersial. "Untuk segmen-segmen lainnya sangat kecil, masih di bawah 1%," ujar Hendra. DBSI mengaku, sekarang ini kredit korporasi mereka telah mengalir ke semua sektor perekonomian secara menyeluruh. "Hanya saja, ada prioritas kepada industri di Indonesia yang punya competitive advantage. Misalnya agribisnis dan pertambangan," ucap Hendra.