DBS menjual reksadana saham DIM



JAKARTA. PT Danareksa Investment Management (DIM) menggandeng PT Bank DBS Indonesia untuk penjualan produk reksadana saham Danareksa Mawar Konsumer 10. Dari kerjasama ini, DBS menargetkan bisa menjual Danareksa Mawar senilai Rp 100 miliar hingga akhir tahun.

Direktur Utama DIM, Zulfa Hendri menjelaskan, pihaknya memilih produk Mawar Konsumer 10 karena sektor konsumer merupakan salah satu sektor yang berpeluang tumbuh tinggi. Ekonomi Indonesia masih ditopang oleh kekuatan konsumsi domestik.

Steffano Ridwan, Head of Consumer Banking DBS Indonesia optimistis dapat meningkatkan penjualan produk DIM sebesar Rp 100 miliar hingga akhir tahun. Sebelumnya, DBS memasarkan dua produk reksadana DIM dengan kontribusi total asset under management (AUM) sebesar Rp 145 miliar per Desember 2012.


Salah satu produk yang dipasarkan DBS adalah reksadana pendapatan tetap Danareksa Melati Premium Dollar. Satu lagi, DBS pernah memasarkan produk reksadana terproteksi Danareksa.

Saat ini, posisi AUM DIM mencapai Rp 13,5 triliun. Dari 20 produk reksadana, Mawar Konsumer 10 memberikan kontribusi AUM terbesar, yakni Rp 1,1 triliun. Tahun ini, DIM akan menggenjot pertumbuhan AUM Mawar Konsumer 10 antara Rp 400 miliar-500 miliar lewat kerja sama dengan DBS dan top up investor. Sepanjang 2012, Mawar Konsumer 10 mencatatkan kinerja 21,93%.

Namun, kinerja Mawar Konsumer 10, per Januari 2013 masih tertekan. Berdasarkan data PT Infovesta Utama, Mawar Konsumer 10, per Januari 2013 mencatatkan return minus 0,01%. Kinerja ini jauh di bawah rata-rata kinerja reksadana saham lainnya sebesar 2,8% dan di bawah kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 3,17%.

Rafdi Prima, Investment Specialist DIM menilai, kinerja yang mini ini masih wajar. Menurutnya, adakalanya suatu sektor berjalan di bawah performa. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, kinerja Mawar Konsumer 10 lambat di awal tahun. Kinerjanya baru melesat kuartal III. "Tidak apa-apa underperform karena itu short-term period," ujar Rafdi.

Tahun ini, DIM menargetkan dana kelolaan menjadi Rp 17-Rp 18 triliun. DIM berniat menggenjot kinerja reksadana saham dan meluncurkan 4-5 reksadana terproteksi. DIM menargetkan masing-masing produk dapat meraup dana kelolaan Rp 100 miliar. Penerbitan reksadana terproteksi akan dilakukan bulan Maret. Semester I-2013, DIM juga berencana merilis reksadana penyertaan terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati