KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT DCI Indonesia Tbk (
DCII) berencana akan membangun gedung data center baru secara berkelanjutan di dalam area
data center seluas 8,5 hektar dengan total kapasitas listrik sebesar 300 MW. Dengan demikian, perseroan pun optimistis pendapatan bisa tumbuh double digit di akhir tahun 2021.
Corporate Secretary DCI Indonesia, Gregorius Nicholas Suharsono mengatakan sampai saat ini DCI telah mengoperasikan 4 gedung
data center dengan total kapasitas 37 MW. Gedung itu diantaranya JK1, JK2 dan JK3 yang sudah penuh. “Saat ini DCII berfokus untuk mengoperasikan JK5. Sehingga lewat adanya transformasi digital yang masif dengan kehadiran gedung
data center, kami memandang bahwa ke depannya pertumbuhan
data center akan terus meningkat,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Selasa (7/9).
Berdasarkan catatan KONTAN, rencana pembangunan gedung baru itu yakni gedung kelima (JK6) yang saat ini tengah dalam tahap desain. Perseroan berharap tahun ini kalau tidak ada kendala estimasinya paling cepet akan dibangun pada akhir tahun ini.
Baca Juga: Dominasi merger dan akuisisi, penetrasi sektor telekomunikasi dan digital masih lebar Sementara itu, terkait belanja modal di tahun ini, dia belum menyebutkan berapa yang sudah terserap, namun capex itu dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional fasilitas pusat data terutama untuk aktivasi lantai baru JK5. “Untuk tahun ini kami masih akan berfokus pada dua lokasi yang sudah ada terlebih dahulu, yaitu
data center JK 5 yang telah mulai beroperasi pada bulan Mei 2021 dan
site data center (H2) yang berlokasi di Karawang dan direncanakan siap melayani kebutuhan pasar pada akhir 2021,” katanya. Sebagai informasi DCI bakal membangun hyperscale data center campus DCI kedua (H2) di Kawasan Pertiwi Lestari Industrial Estate Karawang.
Gedung H2 merupakan nama daru lokasi hyperscale data center campus kedua DCII ini, merupakan wujud nyata dari kerjasama strategis jangka panjang antara DCI sebagai pengoperasi data center dan Anthony Salim sebagai
asset owner. Adapun pembangunan gedung H2 membutuhkan investasi mencapai Rp 1,5 triliun sampai dengan Rp 2 triliun. Lewat pembangunan hyperscale data center campus yang kedua, DCI memperkirakan akan mampu mengakomodir kebutuhan pelanggan di tengah percepatan digitalisasi di Indonesia dengan menyediakan hyperscale data center campus dengan total kapasitas lebih dari 1.000 megawatt.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .