KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif ICT Institute, sekaligus pengamat teknologi, Heru Sutadi menilai kebutuhan akan data center saat ini dan ke depan di Indonesia sangat besar. Hal itu didorong dari adanya perkembangan dari bisnis adopsi digital yang semakin naik daun. Sehingga hal itu mendorong kebutuhan bisnis data center semakin tinggi. Menurutnya, perkembangan bisnis digital apapun akan mendorong kebutuhan data center. Bahkan tak hanya di sektor e-commerce yang membutuhkan data center, juga termasuk sektor pemerintahan, BUMN, sekolah, kampus, layanan gim, bahkan nanti internet of things (IoT). “Ini akan menjadikan bisnis data center jadi bisnis yang diminati banyak investor,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (8/9). Menurutnya, bisnis di bidang data center ini merupakan bisnis yang padat modal. Sehingga silahkan saja kalau asing turut berinvestasi data center di Indonesia. Namun harus ada pengawasan dan pengaturan agar kompetisi dilakukan secara sehat. “karena ini real investasi. ada barang nya di Indonesia meski harus ada dorongan penggunaan produk yang bisa diproduksi di Indonesia,” tambahnya.
DCI Indonesia (DCII) dan Telkom (TLKM) berpotensi menjadi penguasa bisnis data center
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif ICT Institute, sekaligus pengamat teknologi, Heru Sutadi menilai kebutuhan akan data center saat ini dan ke depan di Indonesia sangat besar. Hal itu didorong dari adanya perkembangan dari bisnis adopsi digital yang semakin naik daun. Sehingga hal itu mendorong kebutuhan bisnis data center semakin tinggi. Menurutnya, perkembangan bisnis digital apapun akan mendorong kebutuhan data center. Bahkan tak hanya di sektor e-commerce yang membutuhkan data center, juga termasuk sektor pemerintahan, BUMN, sekolah, kampus, layanan gim, bahkan nanti internet of things (IoT). “Ini akan menjadikan bisnis data center jadi bisnis yang diminati banyak investor,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (8/9). Menurutnya, bisnis di bidang data center ini merupakan bisnis yang padat modal. Sehingga silahkan saja kalau asing turut berinvestasi data center di Indonesia. Namun harus ada pengawasan dan pengaturan agar kompetisi dilakukan secara sehat. “karena ini real investasi. ada barang nya di Indonesia meski harus ada dorongan penggunaan produk yang bisa diproduksi di Indonesia,” tambahnya.