DCI Indonesia menawarkan harga IPO sebesar Rp 420 per saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT DCI Indonesia Tbk akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal tahun 2021 atau pekan depan. DCI Indonesia menawarkan 357,56 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 125 per saham.

Perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas hosting dan aktivitas terkait lainnya ini menawarkan 15% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan Rp 420 per saham. Alhasil, DCI Indonesia akan mengantongi dana initial public offering (IPO) sebesar Rp 150,17 miliar.

Berdasarkan informasi tambahan prospektus ringkas, DCI Indonesia akan menggunakan 80% dana IPO untuk belanja modal berupa low voltage panel sebanyak 51 unit untuk elektrikal pusat data keempat dengan estimasi biaya Rp 67,28 miliar di tahun 2021 dan genset 6 unit untuk elektrikal fase 1 dengan estimasi biaya Rp 58,36 miliar. DCI Akan menggunakan sisa dana IPO untuk modal kerja.


Penjamin pelaksana emisi efek IPO DCI Indonesia adalah Buana Capital Sekuritas. Masa penawaran umum saham DCI Indonesia telah berlangsung hari ini, Rabu (30/12) setelah mengantongi pernyataan efektif pada 29 Desember. Tanggal penjatahan pada 4 Januari 2021 dan distribusi saham secara elektronik pada 5 Januari 2021.

Baca Juga: Reliance Sekuritas targetkan rata-rata transaksi harian jadi Rp 125 miliar pada 2021

DCI Indonesia akan mencatatkan saham di BEI pada 6 Januari 2021. Pemegang saham utama DCI Indonesia adalah DCI International Holding Pte Ltd dengan kepemilikan 85% setelah IPO.

Pada delapan bulan hingga Agustus 2020, DCI Indonesia meraup pendapatan Rp 492,85 miliar. Pendapatan ini melesat 79,90% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya Rp 273,95 miliar. Pendapatan tersebut juga lebih tinggi ketimbang pendapatan tahun 2019 penuh yang mencapai Rp 489,86 miliar.

DCI Indonesia mengantongi laba periode berjalan Rp 105,22 miliar, melesat 76,69% secara tahunan. Perusahaan ini memiliki total aset Rp 2,16 triliun dengan liabilitas Rp 1,52 triliun dan ekuitas Rp 646,10 miliar.

Baca Juga: Kondisi membaik, BEI berpeluang revisi target di tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati