Debat, Agus tegaskan tidak ada bagi-bagi uang



JAKARTA. Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mempertanyakan pengelolaan bantuan langsung sementara (BLS) sebesar Rp 1 miliar per RW per tahun yang dijanjikan pasangan calon gubernur-wakil gubernur, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. 

Djarot sempat keliru saat menyebut program Agus-Sylvi tersebut. 

"Untuk pasangan calon nomor urut 1, pertanyaan saya bagaimana mengelola dana Rp 10 miliar per RW," kata Djarot, dalam debat perdana cagub-cawagub DKI Jakarta, Jumat (13/1) malam. 


"Rp 1 miliar," kata calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengoreksi pernyataan Djarot. 

"Iya, bagaimana cara mengelola dana Rp 1 miliar per RW supaya mereka bisa mempertanggungjawabkan dan tidak masuk penjara," kata Djarot. 

Setelah itu, Agus menjawab bahwa bantuan itu tidak akan membebani APBD DKI Jakarta. Pasalnya APBD DKI 2017 mencapai Rp 70,19 triliun. 

"Kalau ada pemimpin yang mau membantu rakyat miskin jangan dianggap membodohi dan tidak punya hati. Padahal dalam konstitusi, pemimpin harus bantu hidup rakyat miskin," kata Agus. 

Dia mengatakan, keluarga kurang mampu akan medapatkan BLS sebesar Rp 5 juta tiap tahun. Agus menghitung total pemberian BLS tiap tahunnya mencapai Rp 600 miliar.  "Tidak ada program bagi-bagi uang. Ini masalah kemanusiaan, warga mati kelaparan, apa pemimpinnya tidak peduli," ucap Agus.

(Kurnia Sari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini