Debit air sungai Cirata menyusut, PLN rugi Rp 8 miliar per hari



JAKARTA. Cuaca tidak menentu membuat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ketar ketir. Pasalnya salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling kekurangan debit air yang menyebabkan hilangnya daya sebesar 1.300 megawatt (MW).

Direktur Operasional Jawa-Bali PLN, I Ngurah Adyana menuturkan, PLN telah kehilangan debit air sejak akhir Febuari lalu."Ini karena debit sungai sungai Cirata menyusut, kami sulit perkirakan kapan akan normal kembali", tuturnya akhir pekan lalu.Kurangnya daya di PLTA Saguling mengancam pasokan listrik di Jawa Bali. Pasalnya PLTA Saguling menyuplai cadangan listrik ke seluruh Jawa Bali dengan sistem sambungan interkoneksi. Namun biasanya PLTA baru dimanfaatkan ketika daya listrik mengalami beban puncak yakni pada jam 18.00 hingga jam 22.00."PLTA biasanya untuk cadangan saat pemakaian listrik melonjak," tuturnya.Kejadian ini berakibat PLN merugi hingga Rp 8 miliar per hari. Kerugian ini dihitung dari hilangnya penggunaan energi saat beban puncak. Angka tersebut didapat dari produksi listrik per jam 1.000 MW dikalikan empat jam operasi dikalikan biaya per Kwh jika menggunakan minyak yaitu sebesar Rp 2.000 per kWh. "Karena PLTA berkurang, kami gunakan diesel dan BBM," tuturnya.Menurut Adyana, kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga tiga bulan mendatang. Namun karena anomali cuaca sejak awal tahun, justru mempersulit PLN penentuan kapan debit air bisa kembali normal. "Kami harus menunggu hujan datang,namun PLTA ini sangat tergantung dengan cuaca," katanya.Saat ini kapasitas listrik Jawa Bali mencapai 22.500 MW. Biasanya beban puncak pemakaian listrik mencapai 18.400 MW. Sayangnya karena sering terkendala pasokan batubara dan gas PLN hanya punya sisa cadangan 1.500 MW. Karena kekurangan debit air di PLTA sebesar 1.000 MW maka sisa cadangan hanya 500 MW saja."Cadangan pas-pasan tidak bisa menolong kalau terjadi apa-apa di pembangkit," tuturnya.Karena ini ancaman pemadaman bergilir pelanggan bisa terjadi. Untuk menghindarinya, PLN mengajak para pelanggan skala besar agar mau memanfaatkan genset. PLN menawarkan pemakaian genset tiap dua minggu sekali. Pemanfaatan genset dilakukan saat beban puncak yakni jam 18.00 hingga 22.00.PLN setidaknya akan bernegosiasi dengan 400-500 pengusaha di Jawa Bali. Jika pengusaha bersedia, PLN akan memberikan kompensasi uang atau BBM atas ganti rugi. Adyana bilang setidaknya PLN mendapatkan tenaga tambahan hingga 200 MW dari cara ini."Kami anjurkan dan negosiasi masih berlangsung, bentuk ganti rugi tergantung kesepakatan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini