KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio pembayaran utang atau Debt Service Ratio (DSR) Tier-1 Indonesia di akhir kuartal IV-2020 tercatat sebesar 27,86%. Angka ini meningkat dari DSR tier-1 pada akhir kuartal III-2020 yang sebesar 25,83%. Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, peningkatan DSR tier-1 pada periode tersebut seiring dengan peningkatan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir 2020. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat, ULN Indonesia pada akhir kuartal IV-2020 sebesar US$ 417,5 miliar. Jumlah ini meningkat dari ULN pada kuartal III-2020 yang sebesar US$ 408,5 miliar.
“Peningkatan DSR Tier-1 pada kuartal IV-2020 juga mengindikasikan bahwa laju peningkatan ULN Indonesia melampaui laju peningkatan dari hasil pembayaran ekspor,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (16/2). Baca Juga: BI perkirakan defisit transaksi berjalan ada di kisaran 1,0%-2,0% PDB pada tahun 2021 Bila menilik data statistik ULN Indonesia, DSR tier-1 di sepanjang tahun lalu sempat mengalami penurunan dari akhir tahun 2019 yang sebesar 26,9%. Pada kuartal I-2020, DSR tier-1 tercatat 26,56% dan kembali menurun pada kuartal II-2020 yang sebesar 25,22%. Baru pada kuartal III-2020 meningkat, diikuti dengan peningkatan pada kuartal IV-2020. Josua mengatakan, sejauh ini memang tidak ada batas atas maupun batas bawah dari DSR tier-1. Namun, bila trennya terus meningkat, perlu diwaspadai.