KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Dolar Australia (AUD) melalui skema Australian Medium-Term Notes (AMTN) atau yang dikenal dengan Kangaroo Bond. Total penerbitan mencapai A$ 800 juta atau setara sekitar Rp 8,5 triliun. Langkah ini menjadi tonggak baru dalam strategi pembiayaan negara sekaligus memperluas basis investor internasional, khususnya di pasar Australia.
Rincian Penerbitan Obligasi
Penerbitan Kangaroo Bond ini terbagi menjadi dua seri:-
RIAUD0830: Tenor 5 tahun, senilai A$ 500 juta, kupon 4,40%, dengan yield akhir 4,427%. - RIAUD0835: Tenor 10 tahun, senilai A$ 300 juta, kupon 5,30%, dengan yield akhir 5,380%.
Respons Pasar dan Penetapan Yield
Tingginya minat investor global maupun domestik Australia membuat pemerintah dapat menetapkan tingkat yield lebih rendah dibanding initial price guidance.- Tenor 5 tahun turun 25 bps.
- Tenor 10 tahun turun 30 bps.
Komentar Menteri Keuangan dan Treasurer Australia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut penerbitan perdana Kangaroo Bond ini sebagai langkah strategis. "Tingginya minat investor global termasuk investor domestik Australia ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi dan kredibilitas pengelolaan fiskal Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam keterangannya, Jumat (8/8/2025). Treasurer of Australia, Jim Chalmers, juga memberikan apresiasi terhadap penerbitan ini. "Obligasi ini merupakan contoh kemitraan bidang ekonomi yang solid antara Australia dan Indonesia," kata Chalmers. Baca Juga: Penerbitan Kangaroo dan Dim Sum Bond Diprediksi Menarik Minat InvestorPeringkat Kredit dan Pengelola Transaksi
Hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk pembiayaan APBN 2025. Adapun peringkat kredit yang diberikan adalah:- Baa2 oleh Moody’s
- BBB oleh Standard & Poor’s
- BBB oleh Fitch