KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (
RMKO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham RMKO. Royaltama Mulia Kontraktorindo pun menjadi emiten ke 52 di tahun ini. Dalam debutnya, saham RMKO melesat 24,44% atau naik Rp 110 per saham menjadi Rp 560 per saham hingga pukul 11.00 WIB. Asal tahu saja, IPO Royaltama Mulia Kontraktorindo di tawarkan di level Rp 450 per saham. Alhasil, perusahaan mendapatkan dana segar sebesar Rp 112,5 miliar.
Di awal perdagangan, transaksi Royaltama Mulia Kontraktorindo memiliki total frekuensi 998 transaksi dengan total volume saham sebanyak 42.507 loads untuk total nilai transaksi sebesar Rp 2,38 miliar Dalam hajatan ini, Royaltama Mulia Kontraktorindo menawarkan sebanyak 250 juta saham baru atau sebanyak 20% dari seluruh total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham.
Baca Juga: Resmi Melantai, IPO Royaltama Mulia Kontraktorindo (RMKO) Oversubscribed 166 Kali Rencana penggunaan dana hasil IPO ini seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha berupa pembelian bahan bakar (fuel) untuk kegiatan operasi alat-alat berat, pelumas, pembelian suku cadang (
sparepart) alat-alat berat, dan pemeliharaan alat berat, kendaraan dan mesin yang dimiliki oleh Perseroan. Direktur Utama Royaltama Mulia Kontraktorindo Vincent Saputra mengatakan, IPO ini dapat mendukung Royaltama Mulia Kontraktorindo untuk meningkatkan layanan jasa penunjang pertambangan dan logistik yang terintegrasi di Sumatra Selatan. Dengan terintegrasinya jasa logistik hulu ke hilir ini, kinerja grup dapat meningkat secara berkelanjutan.
Menurutnya, Royaltama Mulia Kontraktorindo masih fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang
in-house milik anak usaha RMKE dan ke depannya juga akan menyediakan jasa pertambangan serta pengangkutan batubara dari tambang-tambang non-grup di Muara Enim dan Lahat. Dengan dibukanya hauling road yang ditargetkan selesai pada tahun ini, RMKO dapat meningkatkan pendapatan dari
third parties secara signifikan. "Potensi batubara di Sumatra Selatan masih sangat besar, apabila infrastruktur di hulu dan hilir sudah terkoneksi dengan baik, serta tersedianya jasa penunjang pertambangan yang profesional, kami optimis dapat meningkatkan kapasitas produksi di Sumatra Selatan. Terlebih lagi, dengan menjadi perusahaan terbuka, kami yakin RMKO ke depannya akan dapat menggarap berbagai proyek pertambangan dan tidak hanya terbatas di Sumatra dan bahkan terbuka dengan peluang sebagai perusahaan penyedia jasa pertambangan untuk komoditas lainnya," ujarnya di Jakarta, Senin (31/7). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari