Debut pertama, harga saham SILO naik 7,22%



JAKARTA. Harga saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) langsung bergerak naik pada hari pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kamis (12/9), harga SILO naik 7,22% ke level Rp 9.650 per saham.Kondisi tersebut sebenarnya bisa ditebak sejak dari proses penawaran saham perdana emiten rumahsakit milik Grup Lippo itu. Saham initial public offering (IPO) SILO kelebihan permintaan (oversubscribe) 3,9 kali.Investor institusi Amerika Serikat (AS) dan perusahaan afiliasinya, memesan 49,1 juta saham atau 31,5% dari keseluruhan saham yang ditawarkan Siloam. Maklum, Siloam melakukan roadshow ke beberapa negara yang menjadi basis investor institusi dunia.Gershu Paul, Presiden Direktur SILO menuturkan, pencatatan saham perdana menjadi titik penting untuk mengembangkan bisnis perusahaan. SILO punya target untuk memiliki 40 rumahsakit dalam lima tahun ke depan.Saat ini, SILO sudah memiliki 13 rumahsakit dengan kapasitas 3.436 tempat tidur. Artinya, SILO mesti membangun 27 rumahsakit lagi dalam waktu lima tahun untuk mencapai target tersebut.Tahun depan, SILO berniat membangun enam hingga delapan rumah sakit. Untuk memuluskan rencana itu, SILO sudah mengalokasikan 39% dari dana hasil IPO yang tercatat Rp 1,4 triliun. "Ekspansi akan dilanjutkan hingga 2017," terang Paul, Kamis (12/9).Romeo F. Lledo, Direktur Keuangan SILO menambahkan, dana hasil IPO akan dikombinasikan dengan sumber internal terutama pendapatan dari rumahsakit yang sudah menghasilkan. SILO juga bisa mencari pinjaman bank jika sumber dana sebelumnya masih kurang mencukupi. "Tapi, opsi ini tidak akan diambil di tahun ini ataupun tahun depan," jelasnya.Asal tahu saja, belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk membangun satu unit rumahsakit sekitar US$ 25 juta. Jika SILO membangun enam rumah sakit per tahun, dana yang dibutuhkan adalah US$ 150 juta.SILO pun terus mengendus peluang mengakuisisi rumahsakit. Romeo bilang, SILO sudah mendapatkan penawaran dari 5-6 rumahsakit yang siap diakuisisi. "Kami masih mengkaji itu, kalau memang sesuai, ada kemungkinan untuk diakuisisi," ujar Romeo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yuwono Triatmodjo